kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Bos Bank BCA Ungkap Tips Investasi Saat Pasar Saham Turun, Ingatkan Tidak Panik


Minggu, 02 Maret 2025 / 16:48 WIB
Bos Bank BCA Ungkap Tips Investasi Saat Pasar Saham Turun, Ingatkan Tidak Panik
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja saat paparan kinerja perseroan, Kamis (23/1/2025). Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan bahwa tidak perlu panik saat pasar saham turun.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor saham di Indonesia mungkin saat ini sedang kalang kabut. Bagaimana tidak, indeks harga saham (IHSG) pada akhir pekan lalu berada di level 6.270 atau terendah sejak pandemi Covid-19 mereda.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan bahwa tidak perlu panik saat pasar saham turun.  Namun ia mengingatkan investor tetap harus tahu betul apa yang membuat harga saham saat ini turun.

Dalam hal ini, Jahja menjelaskan bahwa saham turun bisa terjadi karena beberapa hal. Misalnya, memang fundamental perusahaan yang sedang buruk atau karena sentimen pasar memang lagi tidak baik-baik saja.

Baca Juga: Investor Legendaris Peter Lynch Ungkap Rahasia Menaklukkan Pasar Saham

“Market tidak ada yang selamanya turun, sampai zero nggak ada, boleh dikata ya. Ataupun naik terus sampai skyrocketing, itu juga nggak ada,” ujar Jahja, akhir pekan lalu.

Memang, Jahja bilang saat ini situasinya adalah gejolak secara umum. Artinya, penurunan saham terjadi di seluruh industri, tak hanya di sektor tertentu seperti perbankan.

Justru, Jahja bilang kalau memang likuiditas investor masih cukup banyak, mereka bisa melakukan averaging down secara bertahap. Dengan catatan, untuk saham-saham yang fundamentalnya bagus.

Dalam hal ini, Jahja juga menegaskan bahwa dalam investasi saham jangan sampai melakukan hanya sekali atau tidak bertahap. Sebab, tidak ada yang tahu kapan pasar akan turun atau naik. 

Baca Juga: Saham Bank BCA (BBCA) Jadi Opsi Menarik Ditengah Gejolak Pasar, Simak Rekomendasinya

“Jangan at once, kecuali tadi fundamental perusahaan itu anda yakin kurang bagus, itu sell at once, nanti kalau perusahaan itu mulai recover, membaik, Anda bisa buyback kembali,” tambahnya.

Sebagai informasi, baru- baru ini Jahja juga menambah kepemilikan sahamnya di BBCA. Kini, ia mengempit 34.187.785 saham atau senilai Rp 288 miliar berdasarkan harga akhir pekan lalu.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×