Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) menyampaikan terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penentu dalam menetapkan besaran bunga kredit.
Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa menjelaskan penetapan atau penyesuaian besaran bunga kredit sampai saat ini masih harus mempertimbangkan risiko nasabah, daya beli, dan kondisi pasar.
"Selain itu, biaya dana yang berpotensi terdampak penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) juga dapat menjadi salah satu faktor penentu menurunnya besaran bunga kredit yang diberikan kepada nasabah," ucapnya kepada Kontan, Kamis (21/8/2025).
Baca Juga: WOM Finance (WOMF) Buka Peluang Terbitkan Obligasi di Sisa Tahun 2025 Ini
Cincin menambahkan penurunan besaran bunga kredit juga bisa diupayakan melalui peningkatan efisiensi operasional, pemanfaatan digitalisasi, serta perbaikan kualitas pembiayaan. Namun, hal tersebut tetap harus diimbangi dengan manajemen risiko yang baik.
Lebih lanjut, Cincin tak memungkiri bahwa besaran bunga kredit memang berpengaruh terhadap minat nasabah dalam mengajukan pembiayaan, tetapi hal itu bukan satu-satunya faktor. Dia melihat bahwa permintaan pembiayaan juga dipengaruhi oleh daya beli masyarakat, kondisi ekonomi, serta preferensi nasabah.
"Di tengah situasi yang masih penuh tantangan, masyarakat cenderung lebih selektif dalam mengambil pembiayaan. Hal itu turut mempengaruhi penyaluran pembiayaan secara umum," tuturnya.
Baca Juga: WOM Finance Catatkan Penyaluran Pembiayaan Rp 2,8 Triliun hingga Juni 2025
Meski kondisi Non Performing Financing (NPF) industri terbilang masih terjaga di level 2,55% per Juni 2025, Cincin menerangkan hal itu juga bukan menjadi faktor utama dalam menentukan penurunan besaran bunga kredit kepada nasabah.
Dia bilang keputusan untuk menurunkan bunga kredit pada intinya harus mempertimbangkan berbagai faktor lain, terutama biaya pendanaan dan profil risiko nasabah. Oleh karena itu, WOM Finance akan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian agar bisa terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.
Selanjutnya: Ramalan Cuaca (22 Agustus 2025) Jawa Tengah: Semarang, Solo, dan Purwokerto
Menarik Dibaca: Menu Pantangan Asam Urat dari Jeroan hingga Sate, Jangan Sampai Ada di Piring
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News