Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencatat beberapa ketidakpatuhan pada operasional Bank Pembangunan Daerah (BPD). Hal itu tercantum dalam dokumen ikhtisar hasil pemeriksaan (IHPS) semester II 2017.
Menanggapi hal ini beberapa BPD berjanji akan berusaha meningkatkan tata kelola terutama dalam hal penyaluran kredit. Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim bilang, untuk meningkatkan tata kelola yang baik, bank sudah mengikutsertakan komite kredit dalam setiap keputusan.
"Baik di divisi bisnis maupun divisi risiko kredit," kata Ferdian kepada Kontan.co.id, Senin (9/4). Bank Jatim juga sudah mengikutsertakan pra komite dalam melakukan review baik di divisi legal maupun kepatuhan.
Bank Jatim mengaku sudah membentuk pencadangan sebesar 100%. Selain itu bank juga melakukan penagihan yaitu reconditioning, restructuring dan rescheduling.
Sementara, Abdul Haris Sahilin, Sekretaris Perusahaan Bank Kaltimtara mengatakan, pada akhir 2017, bank telah mendapatkan penilaian kesehatan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu peringkat komposit 2.
"Yang berarti baik atau sehat," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (9/4). Sebagai gambaran, pada akhir 2017, NPL Bank Kaltimtara sebesar 1,97%. Sedangkan, pada tahun ini diproyeksi NPL net bisa turun 0,96%.
Bank Kaltimtara saat ini melakukan program penyehatan dan penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan rencana aksi yang telah disusun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
