Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua berharap, bisa menyalurkan kredit sebanyak Rp 1 triliun sepanjang 2011. Tahun lalu, bank milik Pemerintah Daerah Papua ini mencatatkan outstanding kredit sebesar Rp 3,7 triliun. Jika berhasil, maka total penyaluran kredit bank tahun ini mencapai Rp 4,7 triliun.
Tak hanya ingin menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), bank juga tetap mengembangkan kredit ke sektor konstruksi.
Cuma, ada porsi yang berubah. Jika tahun lalu kredit UMKM dan konstruksi memiliki pangsa 60% dari keseluruhan kredit, pada 2011 porsinya dipangkas menjadi 50%. “Kami ingin penyaluran kredit tersebut seimbang,” ujar Willyam Sada, Direktur Pemasaran BPD Papua.
Tak mau jor-joran menggelontorkan kredit, bank terus berusaha menekan kredit macet atau non performing loan (NPL). Tahun lalu, NPL terjaga di level 0,92% (net). Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sampai akhir tahun 2011 mencapai 20%, dengan loan to deposit ratio (LDR) 40%.
Willyam menambahkan, sampai akhir 2010, BPD Papua ini meraup laba hingga Rp 205 miliar, dengan outstanding dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 8,9 triliun terdiri dari giro Rp 4,8 triliun, tabungan Rp 3 triliun dan deposito Rp 1,1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News