kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BPD terkoneksi dengan ATM Bersama


Sabtu, 11 Agustus 2012 / 09:41 WIB
ILUSTRASI. Pendaftar CPNS 2021 melalui sscasn.bkn.go.id di 10 instansi ini masih sepi


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Interkoneksi antarbank menjadi fokus utama Bank Indonesia (BI) di sistem pembayaran, guna mewujudkan sistem pembayaran nasional atau National Payment Gateway (NPG) pada 2013 mendatang. Sejauh ini perbankan tengah membenahi koneksi jaringan antar sesama bank. Misalnya, Asosiasi Bank-Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) menggandeng bank umum untuk mengembangkan elektronik banking bagi nasabah bank pembangunan daerah (BPD).

Ketua Asbanda, Eko Budiyono mengatakan, BPD sangat membutuhkan peranan sistem teknologi informasi sangat dibutuhkan BPD. Maka itu, Asbanda merangkul PT Artajasa Pembayaran Elektronik (ATM Bersama) untuk meluncurkan layanan BPDNet Online. "Layanan ini untuk kebutuhan nasabah kami yang selama ini terbatas dalam bertransaksi," kata Eko.

Pengembangan BPDNet Online diharapkan dapat meningkatkan batas transaksi menjadi Rp 100 juta per transaksi. Kemudian memisahkan mekanisme operasional BPDNet Online dari ATM Bersama yang meliputi mekanisme reporting, settlement dan klaim. Serta memisahkan koneksi BPDNet Online ke switching Artajasa dari koneksi ATM Bersama.

Berdasarkan data Asbanda, dari 26 BPD sudah 23 BPD yang terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama. Koneksi ini memungkinkan nasabah BPD bertransaksi sesama BPD dan bank-bank lain yang terhubung dengan jaringan ATM Bersama. "Transaksi ini dapat meningkatkan pendapatan komisi," tambahnya.

Ke depan, Eko yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Bank DKI itu berharap, Asbanda dapat bekerja sama dengan jaringan ATM lainnya seperti PT Rintis Sejahtera (Prima), PT Daya Network Lestari (ALTO) dan jaringan ATM milik Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) dan Telkom yakni LINK. Koneksi antar jaringan dapat menghemat biaya pengadaan ATM. "Sudah ada bank daerah yang joint dengan jaringan Prima," tambahnya.

Menurut Eko, kerja sama dengan jaringan Prima ini berpotensi mendatangkan fee besar untuk BPD, karena Prima melayani Bank Central Asia (BCA), pemilik banyak jaringan ATM dan nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×