Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
“Ini modul yang paling banyak di butuhkan. Kemudian, ini ada data dari BLK yang udah kerjasama dengan BPJAMSOSTEK. Di antaranya 19 itu dari pabrik, 19 lainnya dari LPK pemerintah, sedangkan untuk swasta ada 35 instansi,” tambah Agus.
Di tahun 2020 ini, Agus menargetkan untuk melakukan perpanjangan piloting. Sebelumnya, piloting tersebut berakhir di bulan Desember, namun saat ini program tersebut tengah di perpanjang agar bisa melakukan operasional sambil menunggu dibuatnya sebuah regulasi yang baru.
Baca Juga: Imbal hasil investasi capai Rp 29 triliun, ini koleksi saham BPJAMSOSTEK
Agus menambahkan, program tersebut diusung karena nantinya platform digital akan mengalami perubahan. Tantangan yang akan dihadapi nantinya berupa mendaftarkan ketenagakerjaan dengan lokasi yang sulit dijangkau. Ia menegaskan, standar upah pekerja di masa yang akan datang akan mempengaruhi jaminan sosial tenaga kerja.
Hingga saat ini, program tersebut masih terus berjalan, hanya saja Agus menegaskan program tersebut masih diawasi dengan penuh kehati-hatian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News