Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengantongi imbal hasil (yield) sebesar 8,8% di sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Imbal hasil ini diperoleh dari dana investasi BPJS Kesehatan (diluar dana jaminan sosial) yang sebesar Rp 9,7 triliun hingga pertengahan tahun ini.
Riduan, Direktur Keuangan dan Investasi mengatakan, perolehan imbal hasil yang kinclong tersebut lantaran strategi investasi untuk mengalihkan dana kelolaan dari keranjang investasi yang satu ke instrumen lainnya, sesuai kondisi pasar. “Kami lakukan switch ketika yang satu sedang kurang menarik,” ujarnya, Senin (21/7).
Saat ini, posisi dana investasi badan publik pengelola program Jaminan Kesehatan Nasional (khusus dana BPJS) itu tercatat didominasi oleh deposito sebesar Rp 5,3 triliun, obligasi Rp 3,5 triliun, dan reksa dana dan saham berkisar Rp 800 miliar.
Sementara, dana jaminan sosial sendiri meraih imbal hasil sebesar 6%. Dari total dana investasi yang sebesar Rp 6,7 triliun, BPJS Kesehatan menempatkan Rp 3,7 triliun di keranjang deposito dan Rp 3 triliun di obligasi.
Hingga saat ini, BPJS Kesehatan membukukan premi sebesar Rp 16 triliun. Pencapaian itu berasal dari 125,6 juta peserta. BPJS Kesehatan menargetkan mengantongi premi sebesar Rp 39 triliun hingga akhir tahun nanti. Adapun, kepesertaan telah melampaui target yang dipatok 121,6 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News