kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

BPJS Ketenagakerjaan salurkan Rp 4,4 triliun untuk bantuan perumahan


Rabu, 28 Februari 2018 / 15:14 WIB
BPJS Ketenagakerjaan salurkan Rp 4,4 triliun untuk bantuan perumahan
ILUSTRASI. FLPP RUMAH BERSUBSIDI


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sejak tahun lalu menjalankan program dana bantuan kredit pemilikan rumah alias KPR. Program tersebut merupakan salah satu manfaat layanan tambahan yang diberikan kepada para peserta.

Nah sampai tutup tahun kemarin, Deputi Direktur Hubungan Masyarakat dan Antarlembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Banja Utoh menyebut, pihaknya sudah menyalurkan dana sebesar Rp 4,4 triliun untuk program tersebut.

Namun jumlah tersebut diakuinya masih di bawah ekspektasi badan sosial eks PT Jamsostek tersebut. "Target kami sebenanya bisa mencapai Rp 5 triliun di tahun lalu," kata Irvansyah belum lama ini.

Selain karena program baru yang masih perlu sosialisasi lebih masif, ia menyebut ada beberapa faktor lain yang ikut berpengaruh dalam penyaluran program ini. Di antaranya adalah profil risiko kredit dari para peserta yang ingin ikut program ini.

Meski punya kerja sama dengan Bank BTN dan Bank BNI, namun Utoh menyebut, proses seleksi kredit masih dilakukan untuk KPR biasa. "Jadi ternyata memang tidak semua peserta kami memenuhi syarat dari analisa kredit yang dilakukan bank," ujarnya.

Selain itu, Irvansyah menyebut, program ini baru mulai jalan di bulan Juni. Sehingga waktu yang bisa dimanfaatkan pun tak optimal. Sedangkan tahun ini, ia memproyeksikan BPJS Ketenagakerjaan masih belum menentukan target yang ingin dikejar karena masih mengevaluasi capaian di 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×