Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sejak tahun lalu menjalankan program dana bantuan kredit pemilikan rumah alias KPR. Program tersebut merupakan salah satu manfaat layanan tambahan yang diberikan kepada para peserta.
Nah sampai tutup tahun kemarin, Deputi Direktur Hubungan Masyarakat dan Antarlembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Banja Utoh menyebut, pihaknya sudah menyalurkan dana sebesar Rp 4,4 triliun untuk program tersebut.
Namun jumlah tersebut diakuinya masih di bawah ekspektasi badan sosial eks PT Jamsostek tersebut. "Target kami sebenanya bisa mencapai Rp 5 triliun di tahun lalu," kata Irvansyah belum lama ini.
Selain karena program baru yang masih perlu sosialisasi lebih masif, ia menyebut ada beberapa faktor lain yang ikut berpengaruh dalam penyaluran program ini. Di antaranya adalah profil risiko kredit dari para peserta yang ingin ikut program ini.
Meski punya kerja sama dengan Bank BTN dan Bank BNI, namun Utoh menyebut, proses seleksi kredit masih dilakukan untuk KPR biasa. "Jadi ternyata memang tidak semua peserta kami memenuhi syarat dari analisa kredit yang dilakukan bank," ujarnya.
Selain itu, Irvansyah menyebut, program ini baru mulai jalan di bulan Juni. Sehingga waktu yang bisa dimanfaatkan pun tak optimal. Sedangkan tahun ini, ia memproyeksikan BPJS Ketenagakerjaan masih belum menentukan target yang ingin dikejar karena masih mengevaluasi capaian di 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News