kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

BPJS Ketenagakerjaan Telah Lindungi 45,2 Juta Pekerja Indonesia hingga 2024


Kamis, 06 Maret 2025 / 21:39 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Telah Lindungi 45,2 Juta Pekerja Indonesia hingga 2024
ILUSTRASI. Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek menyatakan telah melindungi 45,2 juta pekerja di Indonesia hingga 2024. Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan dari jumlah tersebut, mayoritas berasal dari sektor formal sebanyak 35,3 juta pekerja.

"Adapun 9,9 juta lainnya merupakan pekerja sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU)," ungkapnya saat menghadiri media gathering di Jakarta Pusat, Kamis (6/3).

Oni mengungkapkan bahwa potensi perluasan kepesertaan masih sangat besar. Dia menjelaskan bahwa secara keseluruhan, jumlah pekerja di Indonesia yang memenuhi syarat untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 101,8 juta orang.

Dari total tersebut, sekitar 40,7 juta atau 40% merupakan pekerja formal. Adapun tingkat cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di sektor itu telah mencapai 86,7%.

Oni menerangkan pada tahun ini pihaknya akan fokus mengoptimalkan perluasan kepesertaan pada sektor formal, khususnya pekerja UKM. Hal itu seiring dengan fokus pemerintah yang saat ini juga tengah serius mengembangkan sektor tersebut. 

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Sediakan Layanan Prioritas Klaim JHT bagi Karyawan Sritex

"Selain memberikan kemudahan akses pendanaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), pemerintah juga mendorong para penerima KUR untuk memiliki perlindungan jaminan sosial,” ujarnya.

Untuk sektor BPU, Oni menyebut bahwa potensi kepesertaan masih sangat besar. Dia bilang dari total 61 juta pekerja BPU, baru ada 9,9 juta yang terlindungi hingga saat ini, atau sekitar 16,2%. Oleh karena itu, peningkatan kepesertaan di sektor itu akan tetap menjadi prioritas BPJS Ketenagakerjaan.

Oni menerangkan setengah dari potensi pekerja BPU merupakan pekerja rentan yang termasuk dalam Desil 1-4. Dia menyampaikan risiko kecelakaan kerja yang dihadapi mereka dapat berujung pada kemiskinan yang lebih dalam. 

"Oleh karena itu, pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan guna memastikan seluruh pekerja rentan memiliki jaring pengaman sosial yang kuat dan berkelanjutan," tuturnya.

Baca Juga: Danantara Diproyeksi akan Berdampak pada Penurunan Imbal Hasil BPJS Ketenagakerjaan

Untuk mencapai target tersebut, Oni mengatakan BPJS Ketenagakerjaan terus menerapkan berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah melalui sosialisasi dan edukasi yang masif guna meningkatkan literasi serta kesadaran pekerja mengenai pentingnya perlindungan jaminan sosial.

“Kami melakukan sosialisasi dan edukasi secara adaptif dengan memanfaatkan platform digital yang sesuai dengan karakter masing-masing pekerja. Dengan demikian, informasi dapat lebih mudah diakses dan dipahami, sehingga kesadaran pekerja terhadap pentingnya perlindungan sosial semakin meningkat,” ujarnya.

Selain itu, Oni menyebut BPJS Ketenagakerjaan juga memperkuat sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah, terutama dalam upaya melindungi pekerja rentan. Dia mengungkapkan bahwa beberapa Pemerintah Daerah telah menerbitkan Peraturan Daerah dan mengalokasikan anggaran untuk perlindungan pekerja rentan di wilayah masing-masing.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Proyeksi Kinerja Program JHT dan JP Tumbuh Positif di 2025

Selanjutnya: Seskab Teddy Naik Pangkat Jadi Letkol, Begini Urutan Pangkat Perwira TNI AD

Menarik Dibaca: Jaga Kebugaran Saat Puasa, Ini Tips Diet Tanpa Nyeri Lambung dari Lighthouse

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×