kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.350   -70,00   -0,43%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

BPJS Watch: Investasi BPJS Ketenagakerjaan Belum Optimal


Minggu, 09 Februari 2025 / 15:45 WIB
BPJS Watch: Investasi BPJS Ketenagakerjaan Belum Optimal
ILUSTRASI. Dana Kelolaan: Suasana di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Jakarta, Jumat (27/12/2024). BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mencatat hingga November 2024, total dana kelolaan program Jaminan Hari Tua (JHT) mencapai Rp 486,34 triliun atau tumbuh 9,06% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. KONTAN/Baihaki/27/12/2024


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar, menilai pengelolaan investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan masih belum optimal.

Investasi pada instrumen berbasis ekuitas seharusnya bisa lebih dimaksimalkan. Sebab, Timboel menyebut, saham dan reksadana berpotensi memberi imbal hasil yang lebih besar dibanding surat utang.

“Investasi pada instrumen saham dan reksadana seharusnya lebih dimaksimalkan, karena kedua instrumen ini memiliki potensi imbal hasil yang lebih besar dibandingkan surat utang negara,” ujar Timboel kepada Kontan, Jumat (7/2).

Namun untuk merealisasikannya, dibutuhkan dorongan dari sisi regulasi. Timboel berharap ke depannya terdapat penyesuaian regulasi terkait dengan portofolio investasi yang lebih beragam, seperti instrumen emas, karena emas juga memiliki kecenderungan yang terus meningkat.

Baca Juga: Dana Kelolaan Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Tumbuh 9,1% di 2024

"Memang diharapkan di tahun 2025 ini ada kebijakan untuk menambah portofolio di saham dan reksadana. Tentunya dengan kehati-hatian yang tetap dijaga, seperti tidak membeli saham bodong," ujarnya kepada Kontan, Jumat (7/2).

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan alias BP Jamsostek mencatatkan hasil investasi Dana Jaminan Sosial (DJS) sebesar Rp 51,36 triliun pada 2024. Nilai ini meningkat 11% secara year on year (YoY).

Meski kondisi pasar saham cukup menantang, hasil investasi badan sosial tersebut masih meningkat karena terdorong investasi di keranjang pendapatan tetap.

Hingga periode tersebut, instrumen obligasi masih mendominasi dengan penempatan terbesar, mencapai sekitar 75% terhadap total portofolio BPJS Jamsostek. Diikuti oleh deposito, saham, reksadana, dan penyertaan langsung.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Catat Hasil Investasi Rp 46,8 Triliun per November 2024

"Dalam mengelola portofolio investasi kami tetap menerapkan strategi Liability Driven Investing, yakni mengutamakan ketersediaan dana dan hasil yang memadai untuk memastikan pemenuhan liabilitas baik jangka pendek maupun jangka panjang," kata Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun kepada Kontan, Kamis (6/2).

Selain itu, pengelolaan investasi dilakukan secara aktif dan dinamis (Dynamic Asset Allocation), menyesuaikan proporsi alokasi aset investasi seperti saham, reksadana, surat utang, dan deposito sesuai dengan tingkat return yang attractive dan peluang/potensi return di masa depan.

Lebih lanjut, Oni menyatakan, imbal hasil investasi (yield on investement/YOI) BPJS Jamsostek tercatat sekitar 6,84% sepanjang tahun 2024. 

"Adapun untuk tahun 2025 ini kami masih menunggu dari regulator dalam hal kepastian penetapan target return (YOI) dana jaminan sosial (DJS) dan Badan yang akan dilakukan dalam waktu dekat," tuturnya.

Baca Juga: Tumbuh 11%, BPJS Ketenagakerjaan Kantongi Hasil Investasi Rp 51,36 Triliun pada 2024

Selanjutnya: Perluas Portofolio, Dharma Polimetal (DRMA) Battery Energy Storage System

Menarik Dibaca: 10 Makanan yang Sehat bagi Penderita Diabetes agar Tubuh Tidak Lemas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×