Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mencatatkan hasil investasi dari total dana yang dikelola sebesar Rp 51,36 triliun sepanjang tahun 2024.
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menjelaskan, nilai tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 11% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hingga periode tersebut, instrumen obligasi masih mendominasi dengan penempatan terbesar, mencapai sekitar 75% terhadap total portofolio BPJS Jamsostek. Diikuti oleh deposito, saham, reksadana, dan penyertaan langsung.
Baca Juga: Dana Kelolaan Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Tumbuh 9,1% di 2024
"Dalam mengelola portofolio investasi kami tetap menerapkan strategi Liability Driven Investing, yakni mengutamakan ketersediaan dana dan hasil yang memadai untuk memastikan pemenuhan liabilitas baik jangka pendek maupun jangka panjang," kata Oni kepada Kontan, Kamis (6/2).
Selain itu, pengelolaan investasi dilakukan secara aktif dan dinamis (Dynamic Asset Allocation), menyesuaikan proporsi alokasi aset investasi seperti saham, reksadana, surat utang, dan deposito sesuai dengan tingkat return yang attractive dan peluang/potensi return di masa depan.
Lebih lanjut, Oni menyatakan, imbal hasil investasi (yield on investement/YOI) BPJS Jamsostek tercatat sekitar 6,84% sepanjang tahun 2024.
Baca Juga: Bunga Deposito Bank Panin Hari Ini, Selasa (14 Januari 2025)
"Adapun untuk tahun 2025 ini kami masih menunggu dari regulator dalam hal kepastian penetapan target return (YOI) dana jaminan sosial (DJS) dan Badan yang akan dilakukan dalam waktu dekat," tuturnya.
Selanjutnya: Anggaran Disunat 54,35%, Komisi Yudisial Tak Bisa Lakukan Seleksi Calon Hakim Agung
Menarik Dibaca: Tingkatkan TKDN, FAT Gas Compressor Hadir di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News