kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPK Semprit Bank Sumut Soal Kredit


Rabu, 07 April 2010 / 11:23 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

JAKARTA. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberi peringatan kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Utara (Bank Sumut) terkait kredit. "Kami diberi warning BPK agar lebih hati-hati memberikan kredit supaya tidak jadi kredit macet," aku Gus Irawan, Direktur Utama Bank Sumut kepada KONTAN, Senin (5/4).

Peringatan ini terkait dengan laporan BPK soal penghapusbukuan atau write off kredit Bank Sumut tahun 2005-2007 yang nilainya mencapai Rp 908,5 miliar. Rinciannya, antara 2005-2007, nilai write off tiap tahun masing-masing sebesar Rp 273,3 miliar, Rp 294,2 miliar, dan Rp 341 miliar. Total penyaluran kredit Bank Sumut di tahun 2006 dan 2007 sendiri masing-masing Rp 2,8 triliun dan Rp 4,1 triliun.

Nilai write off yang besar itu menarik perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut. Anggota DPRD Zulkifli Effendi Siregar, mengutip hasil pemeriksaan BPK, menyatakan, Bank Sumut melanggar prinsip-prinsip perbankan dalam pemberian kredit, penempatan dana, dan restrukturisasi kredit macet. Bank Sumut juga ia nilai tak melakukan penilaian agunan berkala sehingga potensi kredit macet besar.

Menurut Irawan, peringatan BPK hanya terkait penghapusbukuan yang dilakukan Bank Sumut antara 2005-2007. "Hapus buku ini bukan berarti hapus tagih. Saat ini masih terus ada pelunasan debitur-debitur yang dulu dihapus buku," tegasnya.

Pada tahun 2009 dan 2010 ini, Bank Sumut memutuskan tak melakukan write off, karena tak ada kredit yang diperkirakan bermasalah. "NPL (kredit bermasalah) kami di 2009 sebesar 1,27% net dan 2,47% gross," jelasnya.

Kinerja bank ini juga terus membaik. Per akhir Desember 2009, Bank Sumut mencetak laba Rp 421 miliar atau tumbuh 77,64% ketimbang 2008 yang sebesar Rp 237 miliar. Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 12,69% dari Rp 6,4 triliun ke Rp 8,57 triliun. "Akhir 2009, total kredit mencapai Rp 8,39 triliun, naik 31,04% dari 2008," cetusnya.

Meski tak merinci, Irawan bilang, laba 2009 selain disumbang pendapatan bunga juga berasal dari penagihan kredit yang dihapus buku. Pimpinan Bank Indonesia (BI) Medan dan Nanggroe Aceh Darussalam Gatot Sugiono mengakui ada write off Bank Sumut untuk kredit 2005-2007. Cuma, menurut dia, langkah itu tidak melanggar ketentuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×