Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan, pendapatan premi sebesar Rp 84,72 triliun per kuartal III-2025. Realisasi tersebut hanya tumbuh 6,3% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang capai Rp 79,69 triliun.
Namun, Ketua Umum AAUI, Budi Herawan menyampaikan bahwa capaian tersebut berada di bawah ekspektasi target awal tahun. Ia sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan premi industri bisa mencapai 8%-10% sepanjang 2025.
“Secara overall hanya tumbuh 6,3% per kuartal III-2025. Padahal saya memproyeksikan industri asuransi umum bisa mencapai 8%-10% di sepanjang 2025,” ujar Budi dalam konferensi pers AAUI di Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Baca Juga: AAUI: Asuransi Kredit Fintech P2P Lending Butuh Kehati-hatian
Namun, ia mengakui sulit untuk memberikan analisis lebih tajam terhadap potensi pertumbuhan hingga penutupan tahun.
“Banyak indikator yang mempengaruhi. Namun saya harap kebijakan pemerintah bisa menjadi stimulus untuk mendongkrak pertumbuhan premi,” jelasnya.
Budi menambahkan, pelaku industri mulai membuka ruang pertumbuhan baru melalui sejumlah inovasi produk. Salah satunya adalah pemanfaatan asuransi parametrik untuk risiko gempa bumi dan pertanian.
Selain itu, potensi premi juga dinilai besar pada segmen asuransi UMKM, terutama dari lini asuransi harta benda milik pelaku usaha kecil dan menengah. Sementara itu, permintaan terhadap asuransi siber mulai meningkat seiring kewajiban internal di sejumlah korporasi.
Untuk tahun depan, Budi mengaku belum menetapkan proyeksi pertumbuhan. “Untuk target 2026, kami belum berani karena indikatornya belum clear,” kata Budi.
Selanjutnya: Rugi Rp2,6 T Pasca-Merger, Analis Rekomendasi Beli Saham EXCL, Simak Alasannya
Menarik Dibaca: Promo JSM Superindo 21-23 November 2025, Rinso Beli 1 Gratis 1 dan Diskon 25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













