kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.069   24,22   0,34%
  • KOMPAS100 1.030   7,41   0,72%
  • LQ45 797   1,70   0,21%
  • ISSI 227   3,06   1,37%
  • IDX30 416   -0,15   -0,04%
  • IDXHIDIV20 488   -3,49   -0,71%
  • IDX80 116   0,79   0,69%
  • IDXV30 119   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -0,96   -0,71%

BPR harus mengembangkan TI


Rabu, 11 Desember 2013 / 09:31 WIB
BPR harus mengembangkan TI
ILUSTRASI. Joe Biden kemungkinan terjangkit subvarian Omicron BA.5. Ini gejala Covid-19 yang Biden derita. REUTERS/Evelyn Hockstein.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Bank perkreditan rakyat (BPR) tampaknya harus mulai mengembangkan teknologi informasi (TI) dalam sistem perbankan. Kalau tidak, BPR akan semakin jauh tertinggal dari bank umum.

Rektor Institut Perbanas, Marsudi Wahyu Kisworo, mengatakan BPR memang memiliki keunggulan dibandingkan bank umum. Biasanya, BPR memiliki rasio biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) yang lebih rendah ketimbang bank umum. Maklum, organisasi BPR jauh lebih kecil sehingga lebih efisien.

Namun, BPR memiliki dua kelemahan. Pertama, penggunaan TI di BPR masih lemah. Kedua, strategi pemasaran dan komunikasi BPR juga kurang kuat.  "Umumnya karena basis pelayanan BPR masih bersifat lokal, sehingga mengabaikan perlunya promosi yang lebih profesional dan penyempurnaan teknologi," kata Marsudi.

Bumaman Teodeki Tarigan, Direktur Utama BPR Pijer Podi Kekelengen, mengakui masih banyak BPR belum memiliki layanan perbankan berbasis TI. Untuk memperkuat layanan berbasis TI, BPR Pijer menggandeng PT Sigma Cipta Caraka (Telkom Sigma) sebagai penyedia layanan telekomunikasi.

Melalui kerjasama tersebut, mulai tahun depan BPR Pijer akan menyediakan layanan transaksi online kepada nasabah. "Meski kecil, dalam waktu dekat nasabah kami bisa merasakan transaksi online, seperti transfer dana," kata Bumaman.

Hingga November 2013, jumlah nasabah BPR Pijer sebanyak 21.000 orang, dengan jumlah simpanan sebesar Rp Rp 62 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×