CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

BPR tak bisa andalkan linkage program


Sabtu, 13 Oktober 2012 / 10:10 WIB
BPR tak bisa andalkan linkage program
ILUSTRASI. Pewarna alami bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai kreasi ide makanan yang berwarna-warni untuk si kecil yang susah makan.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Penyaluran kredit bank perkreditan rakyat (BPR) masih mengandalkan sumber dana dari masyarakat. Kontribusi linkage program atau penerusan terhadap total kredit BPR hanya sebesar 16,5% atau Rp 8,7 triliun. Meski porsinya kecil, trennya terus meningkat. Terbaru, Citibank menggelontorkan dana ke BPR via Bank Andara.

Kondisi ini karena tingginya ekses likuiditas di bank umum. Bank memiliki banyak dana berlebih, lantaran mengerem kredit ke sektor usaha berorientasi ekspor. Selain itu, bank tertekan aturan loan to value di kredit konsumsi.  

Joko Suyanto, Ketua Umum Perhimpunan BPR (Perbarindo), mengatakan dana bank umum ke BPR tumbuh lebih dari 50% (year on year/yoy). "Diharapkan mampu menopang pertumbuhan linkage program 24% sampai akhir tahun," ujarnya, Kamis (11/10).

Dari total dana pihak ketiga (DPK) BPR senilai Rp 50,1 triliun, sebesar Rp 47,3 triliun mengalir ke kredit, tumbuh 20% ketimbang Agustus 2011 lalu. Total nasabah BPR saat ini mencapai 12,9 juta, meningkat 22%.

Kredit linkage ini bermanfaat bagi BPR. Masalahnya, BPR sulit mengenakan bunga rendah ke debitur lantaran bunga bank sangat tinggi. Rata-rata bunga antara 11% sampai 13%. Ini berlaku baik pinjaman langsung maupun tidak langsung, semisal melalui Bank Andara.

Hiras Lumban Tobing, Direktur Utama BPR Bekasi Binatanjung Makmur, mengaku terkena bunga 12% - 13%. Padahal, saat ini masyarakat tidak kesulitan mencari lembaga pembiayaan. "Kalau tidak bisa kompetitif, kami bisa tertinggal. Tapi, bagaimana mau kompetitif, kalau membayar bunga 12% ke bank umum," keluhnya. Menurut dia, jika bunga dari bank bisa lebih rendah, peningkatan penyaluran kredit linkage masih bisa tumbuh lebih tinggi lagi.

Bank CIMB Niaga termasuk yang getol menjalankan program linkage. Bank asal Malaysia itu sudah menerapkan kerjasama tersebut sejak 2002. Per Juni 2012, CIMB Niaga menyalurkan dana Rp 1,74 triliun ke 308 BPR, meningkat 12,26%.

Sedangkan pangsa pasarnya mencapai 18% dari total kredit linkage perbankan. "Dari sisi outstanding maupun jumlah BPR yang ikut linkage program ini, kami menjadi yang terbesar di antara bank lain di Indonesia," klaim Handoyo Soebali, Direktur Commercial Banking CIMB Niaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×