Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) makin serius menggarap pasar kredit Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Salah satu strategi yang ditempuh adalah dengan menggandeng Bank Perkreditan Rakyat (BPR) melalui linkage program.
Hingga akhir 2012, bank yang 97,9% sahamnya digenggam oleh CIMB Group, investor asal Malaysia ini menargetkan bisa menggaet 350 BPR yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Per Juni 2012, bank dengan kode saham BNGA tersebut sudah merangkul 308 BPR. Pada periode tersebut pangsa pasar kredit UMK CIMB Niaga telah mencapai 18% dengan total kredit yang disalurkan Rp 1,74 triliun, lebih tinggi 12,26% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Ini diklaim sebagai yang terbesar di antara bank lainnya.
Adapun lokasi-lokasi BPR tersebut tersebar di berbagai wilayah seperti Jabodetabek, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Riau, Sumatra Selatan, Jawa Tengah, DI Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Jawa Barat, dan Lampung.
“BPR-BPR tersebut meneruskan fasilitas kredit dari CIMB Niaga ke masyarakat yang akan digunakan untuk pengembangan sektor UMK,” jelas Handoyo Soebali, Direktur Commercial Banking & Syariah CIMB Niaga, Kamis (11/10).
Menurutnya, kerja sama dengan BPR melalui skema linkage program ini sudah ditekuni CIMB Niaga sejak 2001.
Prinsip kehati-hatian
Menyandang predikat pemain linkage program terbesar, Handoyo berterus terang, bank tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit melalui BPR. Meskipun, “Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sektor ini hanya 0,01% per 30 Juni 2012. Tentunya, CIMB Niaga akan terus berusaha menjaga angka tersebut hingga akhir tahun,” janjinya.
Handoyo melihat, dari tahun ke tahun persaingan penyaluran kredit di industri UMK terbilang ketat. Hal tersebut bisa dilihat dari semakin banyaknya bank yang masuk ke pengusaha cilik ini.
Meski begitu, Ia optimistis penyaluran kredit melalui skema linkage program dengan BPR di CIMB Niaga masih akan terus tumbuh hingga mencapai Rp1,85 triliun pada akhir tahun 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News