Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berhasil mencatat laba bersih kuartal III 2012 senilai Rp 13,17 triliun. Angka ini naik 26% dibandingkan periode sama tahun lalu, yakni Rp 10,43 triliun.
"Kenaikan laba didasari oleh fee base income yang naik dan juga pertumbuhan bunga yang memang tidak terlalu signifikan," kata Direktur Keuangan Achmad Baiquni saat paparan kinerja keuangan BRI di Jakarta, Rabu (31/10).
Memang pendapatan bunga bersih BRI cuma tumbuh tipis, 1,98%. Naik dari Rp 26,2 triliun pada periode yang berakhir akhir September 2011 lalu menjadi Rp 26,7 triliun tahun ini. Kenaikan laba bersih terkerek dari beban operasional selain bunga bersih yang turun dari Rp 13,61 triliun pada kuartal III 2011 menjadi Rp 10,99 triliun.
Hal tersebut mendorong laba operasional perbankan pelat merah ini melesat jadi Rp 15,73 triliun di sembilan bulan pertama tahun ini. Sebelumnya, pada waktu yang sama tercatat laba sebesar Rp 12,59 triliun.
Total aset perusahaan juga ikut naik tipis dari Rp 469,89 triliun menjadi Rp 482,78 triliun. "Dalam penghimpunan dana, BRI berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 20,48% dari Rp 309,71 triliun di kuartal III 2011 menjadi Rp 373,14 triliun tahun ini," kata Direktur Jaringan dan Layanan Suprajarto dalam kesempatan yang sama.
Disisi lain, penyimpanan dalam bentuk Giro juga turun dari Rp 76,26 triliun menjadi Rp 68,62 triliun. Sementara tabungan naik tipis dari Rp 152,64 triliun menjadi Rp 158,82 triliun. Begitu pula simpanan berjangka yang mengalami kenaikan tipis menjadi Rp 148,11 triliun dari Rp 146,01 triliun.
Sementara pertumbuhan penyaluran kredit BRI di bawah industri, naik 15,88%. Dari Rp 276,3 triliun menjadi Rp 320,2 triliun. Sementara net interest margin (NIM) BRI turun dari 10,04% menjadi 8,43%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News