Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis pengelolaan kas atau cash management masih masih cukup menjanjikan tahun ini bagi perbankan. Pengelolaan kas masih menjadi salah satu andalan bank dalam memacu pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI).
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya optimistis melihat potensi bisnis cash management tahun 2020. Bisnis tersebut diperkirakan masih akan tumbuh bagus, melanjutkan pertumbuahn signifikan yang sudah ditorehkan BRI pada tahun lalu.
Pada tahun 2019, BRI berhasil mencatatkan transaksi cash management sebesar 57 juta atau tumbuh 22,3% dengan total volume sebesar Rp 2.634 triliun atau tumbuh 31,3%.
Agus Noorsanto, Direktur Kelembagaan dan BUMN BRI mengatakan, pihaknya membukukan fee based income sebesar Rp 117,9 miliar dari bisnis tersebut pada tahun 2019. Hasil tersebut melesat 57% dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: BRI pacu bisnis cash management dengan target fee based income Rp 141,5 miliar
Sementara pada tahun ini, BRI menargetkan transaksi bisnis cash management system (CMS) bisa mencapai 66 juta atau meningkat sekitar 15% YoY dengan volume transaksi mencapai Rp 3.000 triliun.
"Bisnis CMS masih sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat cash management merupakan kebutuhan vital di bidang treasury setiap perusahaan, dengan fitur-fitur terkait fund transfer, payment, forex, dan liquidity management dalam berbagai mata uang," jelas Agus pada KONTAN, Kamis (9/1).
Adapun pendapatan fee dari bisnis ini ditargetkan bisa mencapai Rp 141,5 miliar pada akhir 2020 mendatang. Target tersebut tumbuh sekitar 20% dibandingkan tahun lalu.
Agus mengatakan, tantangan dalam bisnis cash management adalah bagaimana menciptakan permintaan customer akan layanan yang telah disediakan bank.
Baca Juga: Dompet digital garap bisnis wealth management
Sementara kehadiran fintech menurutnya tidak seharusnya dianggap sebagai saingan. Pasalnya, BRI justru melakukan kolaborasi dengan fintech dalam pengembangan fitur-fitur payment, collection dan financing untuk meningkatkan layanan kepada nasabah.
Guna mendorong pertumbuhan bisnis CMS, BRI telah merilis platform CMS baru dengan fitur lebih lengkap dengan target market seluruh customer korporasi dan grupnya, termasuk perusahaan BUMN dan instansi pemerintah.
PT Bank Mandiri Tbk juga melihat potensi bisnis cash management masih sangat besar. Oleh karena itu, bank ini menargetkan transaksi pengelolaan kas tahun 2020 tumbuh 26,1% dan membukukan fee based income tumbuh sekitar 20%.
Sepanjang 2019, bisnis cash management Bank Mandiri tumbuh sangat baik. Jumlah transaksinya mencapai 346 juta atau tumbuh 41% dari tahun sebelumnya dengan nilai transasksi Rp 9.142 triliun atau tumbuh 14% yoy. Total pengguna layanan ini mencapai 30.000 nasabah.
Baca Juga: Industri perbankan diramal masih punya prospek cerah di tahun ini
Dari bisnis tersebut, Bank Mandiri mengantongi pendapatan fee sebesar Rp 129 miliar atau tumbuh 32% dibandingkan tahun 2018.
"Bisnis cash management masih sangat potensial terutama dengan adanya perkembangan teknologi dan disrupsi oleh fintech dimana makin banyak solusi yang bisa ditawarkan oleh bank yang memang dibutuhkan oleh nasabah, contohnya layanan cash management berbasis API/Host to Host," jelas Rohan Hafas, Sekreatris Perusahaan Bank Mandiri.
Guna mendorong pertumbuhan bisnis cash management, strategi yang akan dilakukan Bank Mandiri salah satunya melalui partnership dengan pihak ketiga untuk mempermudah akuisisi nasabah dan meningkatkan utilisasi layanan cash management.
Layanan cash management yang ditawarkan Bank Mandiri meliputi layanan penerimaan, pembayaran dan pengelolaan likuiditas. Produk penerimaan meliputi Mandiri Bill Collection (Mandiri Virtual Account) dan Mandiri Autodebit.
Baca Juga: Awal Januari 2020, dana perbankan di SBN mencapai Rp 738,43 triliun
Produk pembayaran meliputi Mandiri Cash Management, Mandiri Host to Host Payment, Mandiri Etax. Sedangkan produk pengelolaan likuiditas menggunakan cash pooling / cash distribution dan Mandiri Notional Pooling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News