Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan tak akan melakukan revisi terhadap rencana bisnis bank (RBB) tahun 2014 di Semester I tahun ini. Sebab target pertumbuhan kredit yang disusun serta capaian realisasi penyaluran kredit masih di jalur yang benar (on the track).
Menurut Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, kebijakan ini diambil karena BRI yakin target pertumbuhan kredit yang dicanangkan di awal tahun masih rasional dan bisa dicapai di akhir tahun ini.
“Tentu kita akan lihat nanti. Kalau diperlukan kita bisa lakukan penyesuaian. Tapi sejauh ini belum ada rencana melakukan revisi RBB,” kata Budi pada KONTAN, belum lama ini.
Tahun ini, BRI menargetkan pertumbuhan kredit yang melambat dibanding tahun lalu, yakni 15%-17% secara Year on Year (YoY) di akhir tahun. Padahal tahun lalu, kredit bank BUMN yang jago mengucurkan kredit mikro ini tumbuh sampai 23,7% secara YoY menjadi Rp 430,62 triliun di akhir tahun 2013.
Sikap konservatif juga ditunjukkan Bank Central Asia (BCA). Menurut Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur BCA, bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini memastikan tak akan melakukan revisi RBB 2014 di akhir Semester I tahun ini. "Sejauh ini belum ada rencana melakukan revisi,” kata Jahja pada KONTAN, belum lama ini.
Jahja menegaskan sejauh ini target pertumbuhan kredit BCA yang telah disusun dalam RBB 2014 masih sesuai. Seperti halnya BRI, tahun ini BCA juga mematok pertumbuhan kredit yang melambat dibanding pertumbuhan kredit di tahun lalu, yakni hanya13%-15%.
Sementara tahun lalu pertumbuhan kredit BCA mampu mencapai 21,6% secara YoY. Adapun volume penyaluran kredit BCA di akhir tahun lalu mencapai Rp 312,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News