Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menaksir bahwa bantuan teknis yang diberikan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) di Bank Bukopin tak akan serta merta rampung.
Dua bank pelat merah tersebut setidaknya masih akan membantu Kookmin untuk transisi menjadi pemegang saham pengendali sekaligus menyusun rencana membenahi masalah di Bank Bukopin.
Baca Juga: Kebut penyaluran dana PEN segmen UMKM, Bank Mandiri gandeng Jamkrindo dan Askrindo
“Kookmin kan juga baru bertemu dengan BRI, dan BNI, mereka pasti akan komunikasi. Tidak kemudian Kookmin juga tiba-tiba masuk, memang dia (Kookmin) bisa cari orang Korea untuk jadi direksi di sini,” kata Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo kepada Kontan.co.id, Selasa (7/7) di Kantor OJK.
Bantuan teknis mulanya diberikan oleh BNI pada awal Juni, namun pada 11 Juni 2020, OJK kemudian meminta BRI untuk berpartisipasi dalam asistensi.
Selain memberikan bantuan teknis, Anto bilang kedua bank ini juga turut menggelar kerja sama dengan Bank Bukopin dalam aspek likuiditas via pasar uang antar bank (PUAB), sekaligus memantau penggunaan suntikan likuiditas tersebut.
“Mereka punya kerja sama dalam aspek interbank call money, dan juga memastikan uang yang masuk digunakan secara benar, tidak disalurkan (Bukopin) kepada pihak terkait. OJK juga menempatkan pengawas di sana, ini jadi salah satu upaya kami menghilangkan kekhawatiran masyarakat,” jelas Anto.
Baca Juga: Perbankan sudah lakukan restrukturisasi kredit senilai Rp 740,79 triliun
Kontan.co,id telah berupaya bertanya kapan tugas tim akan rampung kepada Ketua Tim Bantuan Teknis BRI Johanes Kuntjoro Adisardjono dan Corporate Secretary BNI Meiliana. Keduanya belum merespon pertanyaan Kontan.co.id.
Sementara Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono pernah menjelaskan kepada Kontan.co.id guna mendukung ekspansi kredit, kini perseroan telah bekerja sama dengan beberapa bank misalnya PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah untuk menggelar pembiayaan bersama (joint financing).
Sebagai informasi, kini proses penambahan modal Bank Bukopin via rights issue juga tengah berlangsung. Dalam aksi ini perseroan akan menerbitkan 4,66 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 180 per lembar, sehingga bakal menghimpun dana Rp 838,80 miliar.
Baca Juga: Jamin kredit UMKM, BRI teken kerjasama dengan Jamkrindo dan Askrindo
Dana hasil rights issue direncanakan perseroan akan digunakan untuk ekspansi kredit di segmen UMKM, dan konsumer. Ini sesuai dengan target perseroan untuk makin fokus membidik segmen ritel yang berasal dari UMKM, dan konsumer. Adapun hingga 2022, perseroan menargetkan 67% komposisi kredit akan tersalurkan ke segmen ritel, sedangkan 33% sisanya mengalir ke segmen komersial.
Sedangkan hingga Mei 2020, pertumbuhan kredit Bank Bukopin tercatat masih stagnan menjadi Rp 64,55 triliun dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 64,54 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News