Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menerapkan sejumlah strategi untuk menekan tingkat pembiayaan macet atau non performing financing (NPF) agar tidak membesar.
Direktur Manajemen Risiko BRI Finance Ari Prayuwana menyebut pihaknya bisa menjaga rasio NPF di bawah 2% hingga akhir 2024.
Untuk mencapai target itu, Ari menerangkan salah satunya menerapkan strategi preventif, yakni melalui penyaluran pembiayaan secara selektif dengan menetapkan kriteria calon debitur untuk mendapatkan disbursement yang berkualitas dan meningkatkan akurasi analisa pembiayaan.
"Ditambah menerapkan strategi kuratif, yakni melalui penguatan managemen utang piutang, seperti penguatan collection. Dengan demikian, penanganan account dapat dilakukan dengan lebih cepat dan meningkatkan kualitas portofolio pembiayaan," ujarnya kepada Kontan, Jumat (14/6).
Baca Juga: Ini Penyebab Kredit Macet Multifinance Meningkat di Bulan April 2024
Ari menyampaikan BRI Finance mencatatkan tingkat NPF sebesar 1,68% pada April 2024. Adapun angka itu meningkat 0,02% dari bulan sebelumnya.
Meskipun demikian, Ari menyampaikan pada Mei 2024, BRI Finance berhasil mencatat perbaikan untuk NPF menjadi sebesar 1,66% atau menurun 0,02% dari bulan sebelumnya.
Dia menjelaskan di tengah kondisi ekternal yang penuh tantangan, kenaikan NPF pada April 2024 dipengaruhi penurunan daya beli masyarakat seusai Ramadan dan banyaknya frekuensi hari libur. Dengan demikian, memengaruhi pembayaran kewajiban debitur kepada perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News