kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BRI Finance Lakukan Strategi Ini Guna Menekan Tingkat Kredit Macet


Senin, 17 Juni 2024 / 18:26 WIB
BRI Finance Lakukan Strategi Ini Guna Menekan Tingkat Kredit Macet
ILUSTRASI. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menerapkan sejumlah strategi untuk menekan tingkat pembiayaan macet atau non performing financing (NPF) agar tidak membesar.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menerapkan sejumlah strategi untuk menekan tingkat pembiayaan macet atau non performing financing (NPF) agar tidak membesar.

Direktur Manajemen Risiko BRI Finance Ari Prayuwana menyebut pihaknya bisa menjaga rasio NPF di bawah 2% hingga akhir 2024.

Untuk mencapai target itu, Ari menerangkan salah satunya menerapkan strategi preventif, yakni melalui penyaluran pembiayaan secara selektif dengan menetapkan kriteria calon debitur untuk mendapatkan disbursement yang berkualitas dan meningkatkan akurasi analisa pembiayaan. 

"Ditambah menerapkan strategi kuratif, yakni melalui penguatan managemen utang piutang, seperti penguatan collection. Dengan demikian, penanganan account dapat dilakukan dengan lebih cepat dan meningkatkan kualitas portofolio pembiayaan," ujarnya kepada Kontan, Jumat (14/6).

Baca Juga: Ini Penyebab Kredit Macet Multifinance Meningkat di Bulan April 2024

Ari menyampaikan BRI Finance mencatatkan tingkat NPF sebesar 1,68% pada April 2024. Adapun angka itu meningkat 0,02% dari bulan sebelumnya.

Meskipun demikian, Ari menyampaikan pada Mei 2024, BRI Finance berhasil mencatat perbaikan untuk NPF menjadi sebesar 1,66% atau menurun 0,02% dari bulan sebelumnya. 

Dia menjelaskan di tengah kondisi ekternal yang penuh tantangan, kenaikan NPF pada April 2024 dipengaruhi penurunan daya beli masyarakat seusai Ramadan dan banyaknya frekuensi hari libur. Dengan demikian, memengaruhi pembayaran kewajiban debitur kepada perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×