Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Teknologi Merlin Sejahtera (UKU) menerapkan sejumlah strategi untuk menekan angka kredit macet perusahaan. Berdasarkan situs resmi perusahaan, UKU saat ini memiliki TKB90 sebesar 97,17%.
Untuk menekan angka kredit macet, Chief Executive Officer UKU Tony Jackson menyampaikan, UKU senantiasa melakukan pemutakhiran terhadap sistem e-KYC yang dimiliki.
Baca Juga: UKU Proyeksikan Pengajuan Pinjaman Meningkat 30% pada Periode Ramadan 2024
Hal itu sebagai salah satu komitmen untuk tetap adaptif terhadap perkembangan industri dengan tujuan menjaga kualitas kredit yang diberikan kepada borrower.
"Selain itu, UKU juga bekerja sama dengan biro kredit untuk membantu memitigasi resiko-resiko yang ada atau yang belum terpetakan," katanya kepada Kontan, Selasa (2/4).
Selain itu, Tony bilang UKU juga dapat melakukan pengecekan ke Fintech Data Center (FDC) untuk melakukan pengecekan terhadap rekam jejak kredit dari calon borrower. Dengan demikian, risiko kredit macet dapat makin diminimalisir.
Tony juga mengatakan potensi adanya fraud harus diantisipasi di awal. Sebab, dengan adanya fraud tersebut akan memicu adanya lonjakan pinjaman yang tidak lancar dan macet.
Baca Juga: Bunga Fintech Lending Konsumtif Turun Jadi 0,3%, Ini Kata Fintech UKU
"Oleh karena itu, UKU berkomitmen untuk terus melakukan mitigasi risiko secara baik, prudent, dan terukur baik dengan melakukan pemutakhiran sistem internal, kerja sama dengan pihak ketiga, hingga akses terhadap FDC," ucap Tony.
Sementara itu, UKU mencatatkan total pencairan dana per Desember 2023 sekitar Rp 8,7 triliun. Secara rinci, penyaluran di dalam Pulau Jawa mencapai Rp 6,3 triliun, sedangkan di luar Pulau Jawa terdapat Rp 2,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News