Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan memacu pertumbuhan fee based income di semester dua ini. Sepanjang semester I-2015, komponen fee based income memberikan kontribusi 7,7% dari total pendapatan yang diraih BRI.
Angka ini tumbuh dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 6,9%. Per Juni 2015, fee based income tumbuh sebesar 32,4% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 3,5 triliun.
"Fee based income perseroan datang dari berbagai sumber transaksi, namun yang menjadi fokus utama yang potensial untuk dikembangkan adalah transaksi e-banking," kataSekretaris Perusahaan BRI, Budi Satria melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Senin (10/8).
Budi bilang, total fee base income yang diraih BRI dari transaksi e-banking periode semester I 2015 mencapai Rp 778,1 miliar. Jumlah ini meningkat 80,4% dari periode sama tahun 2014 yang sebesar Rp 431,2 miliar.
Budi menambahkan, saat ini mayoritas transaksi nasabah BRI dilakukan dengan menggunakan fasilitas e-banking BRI. Hal itu ditunjukkan dengan kinerja e-banking BRI yang terus meningkat dari periode sebelumnya.
Indikasinya terlihat dari peningkatan jumlah pengguna, jumlah transaksi, dan volume transaksi pada ATM, mobile banking dan internet banking BRI. Dari segi pengguna, pemegang kartu ATM BRI mengalami kenaikan sebesar 33,3% yoy dari 27,3 juta menjadi 36,4 juta di semester I 2015.
Sedangkan jumlah pengguna mobile banking BRI naik 34,0% menjadi 10 juta dibandingkan semester I 2014 yang sebanyak 7,5 juta. Ada pun jumlah pengguna internet banking BRI naik 131,7% yoy, dari 1,6 juta menjadi 3,8 juta.
Dari sisi jumlah transaksi juga mengalami kenaikan. Transaksi di ATM BRI mengalami kenaikan 18,7%, dari 693,2 juta pada semester I 2014 menjadi 822,8 juta di semester I 2015. Sedangkan transaksi melalui mobile banking meningkat 21,9% menjadi 75,1 juta dibandingkan semester I 2014 yang sebanyak 61,6 juta.
Begitu juga transaksi internet banking yang naik 90,8% yoy, dari 22,8 juta menjadi 43,5 juta. Dari volume transaksi, di ATM BRI naik 9,5%, dari Rp 453,9 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp 497,2 triliun di semester I 2015.
Sedangkan volume transaksi mobile banking pada semester I 2014 tercatat Rp 30,4 triliun, meningkat hingga 37,2% menjadi Rp 41,7 triliun pada semester I 2015. Dan untuk volume transaksi internet banking BRI naik 182,5% yoy, yakni dari Rp 25,7 Triliun menjadi Rp 72,6 Triliun.
Lebih lanjut Budi mengatakan, di tahun 2015 pihaknya optimis FBI akan tumbuh di kisaran 20%-25%. Di mana, pertumbuhan FBI ini akan didorong oleh pertumbuhan fee income yang berasal dari transaksi e-banking.
"Adapun strategi yang digunakan untuk menambah minat nasabah bertransaksi melalui e-banking antara lain dengan melalui promosi dan edukasi kepada nasabah semua segmen, pemberian gimmick yang tentu saja sangat menarik bagi nasabah pengguna fasilitas e-banking serta meningkatkan kualitas-kuantitas jaringan layanan e-channel," ucap Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News