kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI incar kredit infrastruktur Rp 45 triliun


Rabu, 27 Juli 2016 / 15:38 WIB
BRI incar kredit infrastruktur Rp 45 triliun


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kian gencar membiayai kredit untuk proyek infrastruktur. Direktur Kelembagaan BRI Kuswitoto menyampaikan, tak hanya kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), kredit korporasi pada sektor infrastruktur menjadi sorotan BRI dalam meningkatkan pertumbuhan kredit di tengah perlambatan ekonomi ini.

Menurutnya, permintaan kredit infrastruktur di tahun 2016 lebih baik dibandingkan tahun 2015. Pasalnya, perusahaan BUMN ataupun swasta banyak membangun proyek di tahun ini seperti proyek jalan tol, pembangkit tenaga listrik, pelabuhan dan pabrik.

"Di semester II-2016, kami memproyeksikan kredit BRI yang mengalir ke infrastruktur mencapai Rp 45 triliun atau 7% terhadap total kredit," kata Kuswitoto, kemarin.

Bank pelat merah ini mencatat realisasi kredit untuk infrastruktur mencapai Rp 38,5 triliun per Juni 2016 atau tumbuh 26% dibandingkan posisi Rp 30 triliun per Juni 2015. Nah, kredit infrastruktur ini menguasai 6,51% terhadap total kredit BRI per Juni 2016, sedangkan pada periode yang sama porsi kredit infrastruktur sebesar 5,55%.

BRI memiliki plafon kredit untuk infrastruktur sebesar Rp 52 triliun per Juni 2016, atau sudah 73,07% yang sudah dicairkan oleh debitur. Kuswiyoto bilang, pihaknya mencatat masih ada debitur yang belum menarik komitmen kredit mereka dengan alasan jangka waktu penarikan yang masih panjang dan belum ada kebutuhan kredit untuk modal kerja atau investasi.

Dari sisi kinerja secara keseluruhan, BRI mencatat telah menyalurkan kredit hingga Rp 574,76 triliun per Mei 2016 atau hanya naik 4,36% (ytd) dari perhitungan kredit Rp 550,77 triliun per Januari 2016. Sementara, perolehan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 618,86 triliun per Mei 2016 atau turun 1,1% (ytd) dari posisi Rp 625 triliun per Januari 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×