Reporter: Umi Kulsum | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - PT Asuransi BRI Life agresif mengerek new business atau premi baru di tahun ini. Penetrasi yang masih terbuka lebar menjadi ceruk bagi anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini.
Direktur Utama BRI Life Rianto Ahmadi menuturkan, pihaknya optimistis pertumbuhan bisnis baru di tahun ini meroket. Ia mengklaim, jika dibandingkan dengan 2015 dan 2016, pertumbuhan bisnis baru meningkat tiga sampai empat kali lipat.
Jumlah tersebut, menurut Rianto, melebihi ekspektasi, apalagi BRI Life merupakan perusahaan asuransi jiwa yang masih terbilang baru. Rianto memperkirakan, volume premi baru BRI Life tahun ini mencapai Rp 500 miliar-Rp 1 triliun.
Hingga akhir Agustus 2017, perolehan premi baru BRI Life masih di bawah Rp 500 miliar. "Kami agresif dan yakin dari bisnis baru bisa tumbuh tiga sampai empat kali lipat lagi," kata Rianto, Rabu (13/9). Sebagai gambaran, saat ini kontribusi produk non unitlink menyumbang 75% dari total premi, sisanya dari unitlink.
Ke depan, BRI Life akan terus mengembangkan produk unitlink yang dianggap tak kalah potensial dalam menggarap nasabah segmen menengah ke atas. BRI Life yakin target premi hingga akhir tahun ini yakni sebesar Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun dapat tercapai.
Rianto mengklaim, hingga Agustus 2017, perolehan premi BRI Life telah melebihi separuh dari target tahunan. "Sampai semester I 2017 preminya sudah lewat 50%. Kami yakin sisa empat bulan lagi tercapai," kata dia.
Dari jalur distribusi, penjualan produk BRI Life melalui bancassurance mendominasi dengan porsi 85%-90%. Lalu, jalur keagenan dan corporate business sebesar 10%-15%.
Guna mengejar target, BRI Life juga terus melakukan sosialisasi kepada nasabah mengenai pentingnya asuransi. Terutama di lingkungan Bank BRI terlebih dahulu dan tentunya masyarakat luas.
Selain itu, BRI Life juga akan menyiapkan produk-produk inovatif dan optimal untuk nasabah. BRI Life juga berencana menambah tenaga pemasaran.
Saat ini BRI Life telah memiliki 1.000 hingga 1.500 tenaga pemasaran yang ditempatkan di cabang-cabang BRI. "Kesadaran berasuransi masih sangat rendah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemain asuransi juga sama-sama meningkatkan ini," kata Rianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News