Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Seperti industri perbankan secara umum, Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga mengalami perlambatan pertumbuhan kredit pada akhir Oktober 2014. Hal itu disebabkan BRI memperlambat penyaluran seluruh kredit selain kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Perlambatan terjadi karena kami memang memperlambat pertumbuhan kredit di luar sektor kredit UMKM yang menjadi andalan kami. Ini kami lakukan demi menjaga kualitas kredit agar jangan sampai ditengah situasi sulit seperti saat ini terjadi kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL),” kata Sekretaris Perusaan BRI Budi Satria saat dihubungi KONTAN, Rabu (24/12).
Namun begitu, Budi yakin bahwa BRI masih bisa mencapai target pertumbuhan kredit sampai akhir tahun ini yang telah disesuaikan dengan arahan regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Selain itu, memang potensi kredit UMKM tahun depan masih bisa tumbuh dengan baik,” pungkas Budi.
Berdasarkan data Bank Indonesia per Oktober 2014, jumlah kredit yang telah disalurkan oleh BRI sebesar Rp 468,77 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,74% secara year on year (yoy).
Realisasi pertumbuhan tersebut jelas jauh lebih lambat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Di bulan Oktober 2013, kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp 412,12 triliun atau tumbuh 28,39% secara yoy dibanding Oktober 2012 yang mencapai Rp 320,97 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News