Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yakin likuiditas valuta asing saat ini masih aman. Apalagi dengan adanya kewajiban penempatan devisa hasil ekspor (DHE) lewat terbitnya aturan DHE.
"Dengan kebijakan yang agresif, harapan kami bisa menambah dana valas yang masuk ke dalam negeri," ungkap Direktur Keuangan BRI Achmad Baequni, Rabu (5/10).
Selama ini, sumber dana valas BRI berasal dari pinjaman maupun dana pihak ketiga (DPK). Per September DPK valas BRI mencapai Rp 35,1 triliun. Angka ini setara 13% dari total DPK BRI yang mencapai Rp 270 triliun.
"PBI DHE ini ibaratnya durian runtuh. Bisa menambah pasokan valas dalam negeri. Apalagi diperkirakan ada US$ 29 miliar dana devisa ekspor yang parkir di bank asing," lanjut Baequni.
Adapun kredit valas BRI memiliki porsi 7% dari total kredit. Data per Juni 2011, penyaluran kredit BRI sebesar 265,82 triliun. BRI optimistis di tengah perlambatan perekonomian dunia, penyaluran kredit valas BRI masih akan berjalan lancar.
"Tapi kalau kondisi semakin memburuk tentunya kami akan batasi kredit dalam valas," pungkas Baequni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News