kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BRI pesimis laba tumbuh 15% di akhir tahun


Selasa, 30 Juli 2013 / 21:32 WIB
BRI pesimis laba tumbuh 15% di akhir tahun
ILUSTRASI. Pengunjung dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/16/04/2021.


Reporter: Marti Riani Maghfiroh | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Prestasi pencatatan laba PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) terus menggembirakan. Di akhir Semester I/2013, BRI mampu meraup untung Rp 10,012 triliun atau tumbuh sebesar 16,3%. Meskipun demikian, Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni, pesimistis bahwa laba selama periode satu tahun di 2013 mendatang akan mencapai 15%.

“Di semester ke-dua ini rasa-rasanya laba tidak terlalu lebih baik dibandingkan yang semester 1, dengan melihat kondisi sekarang ini” ungkapnya dalam Pemaparan Kinerja Keuangan BRI, di Gedung BRI, Jakarta (30/7).

Baiquni bilang bahwa dengan kondisi tingkat inflasi yang sangat tinggi, yaitu mencapai 5,9% sejak Juni lalu, akan menjadi tantangan berat bagi lembaga perbankan Indonesia, termasuk BRI. Dirinya optimistis pertumbuhan laba setahun ini bisa dipertahankan pada nilai pertumbuhan 10%.

“Kita akan berupaya untuk tetap mempertahankan laba 10-15%. 10% lah paling amannya. Karena kalau kita lihat semester II ini kondisinya kan memang berbeda dibanding dengan semester I. Di mana sekarang inflasi sangat tinggi dan mendorong kenaikan Cost of Fund (CoF)”, tuturnya.

Menurut Baiquni kondisi saat ini akan mempengaruhi Cost of Fund (CoF) BRI, yakni kiranya akan meningkat sebesar 20-40 basis poin (bps). Sekadar informasi, CoF BRI hingga Juni 2013 ini sebesar 3,55%. Sehingga diperkirakan pada akhir tahun mendatang CoF akan menjadi 3,75–3,95%.

Laba BRI hingga pertengahan tahun ini sangat tersokong oleh pertumbuhan kredit dan pendapatan fee based income yang meningkat tajam. Per Juni 2013, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 391,77 triliun atau tumbuh 28,5% secara year on year (yoy), dari Rp 304,8 triliun. Non Performing Loan (NPL) juga tetap bisa terjaga di bawah 1%, yaitu 0,41%. Nilai NPL ini bahkan tercatat mengalami penurunan dari 0,55% di tahun lalu.

Sedangkan fee based income BRI sebesar Rp 2,2 triliun atau naik 22,6% dari Rp 1,7 triliun di Semester I/2012. Transaksi e-banking dan fee dari Trade Finance berkontribusi sangat besar dalam pertumbuhan fee based income BRI. Nilainya masing-masing tumbuh 72,2% (yoy) dan 70,7% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×