kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI salurkan KPP-E ke PT Berdikari


Jumat, 02 Agustus 2013 / 08:31 WIB
BRI salurkan KPP-E ke PT Berdikari
ILUSTRASI. Daftar SBMPTN di IPB? Simak Daftar Jurusan dan Daya Tampungnya Tahun 2022.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Roy Franedya

JAKARTA. Pengembangan bisnis sapi potong membutuhkan pendanaan besar. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memanfaatkan peluang ini dengan mengucurkan fasilitas kredit ke PT Berdikari lewat pembiayaan kredit ketahanan pangan dan enegi (KPP-E).

Pola ini memungkinkan peternak mendapa kredit berbunga murah. BRI menghitung, potensi kredit dari bisnis ini mencapai Rp 60 miliar, mengalir ke 500 petani sapi. Direktur Kredit UMKM Bank BRI Djarot Kusumayakti mengatakan penyaluran kredit ke peternak merupakan tahap awal. Berikutnya, BRI menyalurkan kredit ke petani produksi bahan pangan yang dikelola Berdikari. "Penyaluran tergantung kesiapan Berdikari," ujarnya, Kamis (1/8).

Per Juni 2013, outstanding KPP-E BRI mencapai Rp 2,9 triliun. Angka ini 65,61% dari total KPP-E nasional. Penyaluran ini juga lebih tinggi dari realisasi KPP-E BRI Juni 2012 yang cuma Rp 2,46 triliun. BRI memiliki 20 rekanan KPP-E, mayoritas BUMN.

Direktur Utama Berdikari, Librato El Arif, mengatakan saat ini BUMN yang bergerak di bidang peternakan tersebut, membina sekitar 750 peternak sapi. Adapun total sapi ternak mencapai 13.000 sapi.

Tahun ini Kementerian Pertanian mengalokasikan anggaran KKP-E baru  Rp 2 triliun, naik 81,81%. HIngga 2012, penyaluran KPP-E  Rp 8,81 triliun. Berdasarkan Rencana Kerja Kemtan hingga 2014, pemerintah menargetkan produksi daging sapi 546.000 ton.

Pemerintah memberi plafon KKP-E peternakan Rp 2,05 triliun. Suku bunga KKP-E sapi potong 13,25%, tapi pemerintah memberikan subsidi bunga 8,25%, sehingga debitur  menanggung 5%. Untuk mendapatkan fasilitas ini, masyarakat harus memiliki identitas dan lahan maksimal 4 hektare. Plafon maksimal Rp 100 juta.

Awal tahun ini, BRI menggandeng PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menyalurkan  KPP-E  ke petani tebu dan sapi potong. BRI menyiapkan Rp 707 miliar. Komposisinya, pembiayaan tebu Rp 507 miliar dan ternak sapi Rp 200 miliar.

RNI meneruskan pembiayaan ke petani dan peternak binaan dengan pola inti-plasma. RNI menjadi penjamin pasar dan penjamin kredit. Demi memaksimalisasi KKP-E tebu, BRI memanfaatkan jaringan pabrik gula RNI di Malang, Madiun, Yogjakarta, Sidoarjo dan Cirebon. Sementara sapi potong fokus di Subang, Jatibarang dan Kerinci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×