Reporter: Marti Riani Maghfiroh |
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyalurkan kredit senilai Rp 60 miliar pada PT Berdikari. Kredit tersebut akan digunakan untuk membiayai pengadaan 13.000 sapi.
Kredit ini merupakan bagian dari program BRI dalam hal pembiayaan Ketahanan Pangan dan Energi (KPP-E) pola kemitraan. KPP-E sendiri merupakan kredit investasi dan/atau kredit modal kerja yang diberikan kepada petani, peternak, nelayan, dan pembudidaya ikan dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan dan Program Pengembangan Tanaman Bahan Baku Bahan Bakar Nabati.
“Nilai tersebut baru tahap awal. Harapan kami ini akan terus berkembang disesuaikan dengan kesiapan infrastrukturnya. Lihat dulu infrastruktur mampu menyerap berapa“, kata Djarot Kusumayakti, Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam acara penandatanganan kerja sama BRI dan PT Berdikari di Jakarta (1/8).
Dia mengatakan bahwa nilai kredit ini mungkin saja bertambah jika memang infrastruktur PT Berdikari telah siap.
“Targetnya, ya kami mengikuti mereka (Berdikari). Katakan saja kalau dia mampu Rp 200 miliar, kami pasti akan ke sana,” ungkapnya.
Djarot menambahkan bahwa saat ini penyaluran KKP-E secara nasional masih dikuasai BRI dengan market share sebesar 65,61% dengan total kredit sebesar Rp 2,9 triliun. Sedangkan sepanjang 2012, market share BRI untuk penyaluran KPP-E mencapai Rp 2,46 triliun atau 63,55% secara nasional.
Sementara itu, Direktur Utama PT Berdikari, Librato El Arif menyatakan bahwa infrastruktur yang tersedia dalam hal ini yakni kandang, baru mampu menampung 13.000 ekor sapi yang akan dikelola oleh sekitar 750 peternak sapi binaannya secara komunal.
“Kalau biasanya peternak masih menjadikan sapi sebagai tabungan, yaitu punya 1-2 ekor tetapi enggan dijual kecuali jika ada kebutuhan mendesak, nah sekarang kami ingin mengelolanya secara bisnis“, katanya.
Ke depannya, melalui kredit ini sebagai awal, diharapkan Berdikari sebagai satu-satunya lembaga BUMN yang diberi mandat untuk pengelolaan bidang peternakan, mampu mendukung ketersediaan daging sapi lokal secara nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News