Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus mengoptimalkan pemulihan terhadap aset-aset bermasalah untuk mendorong pendapatan. Salah satu strategi pemulihan atau recovery tersebut dilakukan lewat lelang.
Prospek lelang tahun ini diperkirakan tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian. Untuk mendorong lelang, bank akan menggelar pameran lelang tahun ini.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, akan menginisiasi program expo lelang di Jakarta Raya dan sekitarnya secara onsite dan virtual expo lelang.
Program ini diharapkan dapat memberikan edukasi tentang investasi properti melalui lelang dan marketing secara masif sehingga diharapkan produktivitas lelang bertumbuh.
Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengungkapkan, nilai estimasi aset yang akan dilelang BRI tahun 2022 mencapai Rp 7,9 triliun atau naik 9,8% dari tahun lalu yakni Rp 7,2 triliun.
Baca Juga: Perbankan Mulai Jajaki Potensi Bisnis Metaverse
Hasil penjualan atau lelang ditargetkan bisa mencapai Rp 1,6 triliun atau sekitar 20% dari target lelang di tahun ini. Lelang tersebut merupakan Lelang e-Auction atau lelang elektronik dengan close bidding/open bidding melalui KPKNL.
"Seiring dengan kondisi ekonomi yang kian pulih dan membaik, prospek lelang BRI saat ini diprediksi dapat tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dengan target success rate/produktifitas lelang sebesar 20%," kata Aestika pada Kontan.co.id, Rabu (23/2).
Selain cara lelang, BRI juga menjual aset bermasalah dengan cara penebusan aset agunan oleh debitur yang bersangkutan, jual beli di bawah tangan dengan persetujuan BRI dan debitur secara notarill dan melalui metode AYDA (Agunan Yang Diambil Alih) BRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News