Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk mengerem pertumbuhan kreditnya hanya 15%-17% atau lebih rendah dari pertumbuhan kredit 2013 yang mencapai 21%-23%.
Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni mengungkapkan, pencapaian kredit BRI tahun 2013 berada di atas pertumbuhan kredit rata-rata industri perbankan yang hanya mencapai 22% tahun 2013.
Dampak penurunan target kredit yang berimbas pada penurunan target laba. Perseroan pesimistis bisa mencapai pertumbuhan laba tahun 2014 sama dengan pertumbuhan laba tahun 2013.
Baiquni bilang, tahun 2014, BRI hanya menargetkan pertumbuhan laba 10%-12%. Target itu lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan laba BRI 2013 yang bisa mencapai 15%.
"Untuk pertumbuhan laba tahun 2013, kami sudah cukup besar. Jadi secara persentase pertumbuhannya tidak bisa lebih besar lagi tahun ini. Kami memperkirakan laba sebesar 10%-12% lebih tinggi dari 2013 yang pertumbuhan laba bisa dapat 15%. Untuk full year belum tahu karena belum diaudit," kata Baiquni di Gedung OJK, Jakarta, Kamis (2/1).
Lebih lanjut Baiquni bilang, pertumbuhan kredit perseroan tahun ini mengikuti berdasarkan imbauan dari Bank Indonesia (BI) yang hanya 15%-17%. Meski begitu, pihaknya akan menyalurkan kredit dengan lebih selektif di sektor-sektor yang dapat memberikan hasil yang maksimal terhadap perseroan.
"Meski pertumbuhan kredit hanya sebesar itu, namun kami akan menyalurkannya dengan lebih selektif lagi dalam ekspansinya. Kami pilih kredit yang tingkat bunganya relatif lebih tinggi dari sekarang," jelas Baiquni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News