Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mematok pertumbuhan dana murah atau current account and saving account (CASA) hingga akhir tahun ini mencapai 18,5% secara tahunan atau year on year (yoy). Direktur Konsumer BRI Randi Anto menyebut, untuk mencapai target tersebut pihaknya telah merancang beberapa strategi, salah satunya dengan meningkatkan layanan produk tabungan BRI.
"Strategi yang kita tempuh antara lain dengan meningkatkan keuntungan dari produk tabungan BRI," kata Randi Anto, Rabu (22/6).
Selain itu, lanjut Randi, BRI akan meningkatkan layanan cash management serta optimalisasi dari jaringan dan agen layanan keunagan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) BRILink.
"Agen BRILink dapat menjadi perpanjangan tangan dari BRI, antara lain menerima aplikasi tabungan dan bisa menerima setoran tabungan," tambahnya.
Selain dana murah yang dipatok tumbuh, bank bersandi saham BBRI ini juga mematok rasio CASA hingga akhir tahun ini mencapai 60%. Menurut Randi, hingga akhir Mei 2017, posisi rasio CASA BRI saat ini berada di kisaran 57,5%. "Target di akhir tahun masih di kejar tambahan sekitar 200 basis poin (bps) lagi," tuturnya.
Sebagai informasi, merujuk laporan keuangan perseroan hingga akhir April 2017, BRI mencatatkan rasio CASA di posisi 56,56% dibanding total dana pihak ketiga (DPK). Total DPK perseroan mencapai Rp 695,93 triliun triliun atau tumbuh 11,52% secara tahunan atau year on year (yoy). Adapun, perolehan dana murah BRI tercatat sebesar Rp 393,66 triliun pada April 2017, tumbuh 12% yoy.
Merujuk data statistik perbankan Indonesia (SPI) per April 2017 yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio dana murah bank pelat merah telah mencapai 58,88% dibanding total DPK yang mencapai Rp 1.900,22 triliun. Adapun, total CASA bank per April 2017 mencapai Rp 1.118,87 triliun atau tumbuh 13,23% secara yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News