kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BRI targetkan laba bersih tumbuh 10%-12% tahun ini


Rabu, 30 Januari 2019 / 21:47 WIB
BRI targetkan laba bersih tumbuh 10%-12% tahun ini


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan dapat mencetak pertumbuhan laba bersih dobel digit sepanjang 2019. Direktur Utama BRI Suprajarto menyatakan target laba bank dengan sandi saham BBRI ini tumbuh 10%-12% tahun ini.

"Kalau sekarang (2018) laba sebesar Rp 32,4 triliun barang kali kalau tumbuh 10%, laba kita akan menjadi kurang lebih Rp 36 triliun-Rp 37 triliun. Tapi kita lebih ke prosentasenya," ujar Suprajarto pada pemaparan kinerja BRI kuartal IV-2018, Rabu (30/1).

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo berharap BRI mampu mendiversifikasikan pendapatan. Ia ingin pendapatan berbasis komisi (fee based income) lebih tinggi dibandingkan pendapatan bunga (net interest).

Sepanjang 2018, laba bersih bank BRI secara konsolidasi sebesar Rp 32,4 triliun. Laba ini naik 11,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 29,04 triliun. Laba ini didorong oleh pertumbuhan fee based income dan pendapatan operasional lainnya yang naik 22,7% yoy menjadi Rp 23,4 triliun. Posisi yang sama tahun lalu Rp 19,1 triliun.

"Adapun pendapatan bunga bersih ini secara konsolidasi Rp 77,6 triliun. Jadi kita mendapatakan pendapatan bunga Rp 111 triliun. Kemudian membayar biaya bunga sebesar Rp 34 triliun," tutur Haru.

Haru mengaku di penghujung 2018, margin bunga bersih (NIM) BRI berada di posisi 7,30%. Nilai ini turun dibandingkan 2017 yang berada di level 7,78%. Menurut Haru, secara natural NIM akan turun seiring dengan efisiensi yang dilakukan oleh bank.

Namun Haru menekankan penurunan NIM ini bukan karena industri bank mengalami perlambatan, tapi bank ingin menghimpun laba dari pendapatan non bunga dan efisiensi. Haru memproyeksi di penghujung 2019, NIM BRI berada di posisi 7,20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×