Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik negara (BUMN) tengah mengarahkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk mencaplok BTN Syariah guna memperkuat kapasitas bank berkode saham BRIS tersebut. Pemerintah memang berencana mendorong BSI menjadi BUMN melalui penyertaan modal negara lewat saham seri A Dwiwarna.
Meskipun detail rencana tersebut belum jelas, namun sudah mendapatkan penolakan dari berbagai pihak. Merger itu dikhawatirkan mengancam program BTN Syariah yang selama ini fokus memberdayakan pengusaha UMKM dan melakukan pembiayaan perumahan rakyat karena BSI tidak fokus di segmen tersebut.
Namun, banyak pihak juga yang menyambut rencana akuisisi itu karena dinilai akan semakin memperkuat posisi sebagai bank syariah.
"Kalau BTN Syariah masuk ke BSI, menurut saya tujuannya Kementerian BUMN adalah untuk memperkuat perbankan syariah di Indonesia," kata Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan pada Kontan.co.id. Selasa (7/6).
Baca Juga: BSI Akan Jadi Satu-satunya Bank BUMN Syariah, Menteri BUMN: Tak Akan Ada Monopoli
Menurutnya, kekhawatiran bahwa merger mengancam program BTN Syariah belum terbukti. Tidak ada kepastian kalau BSI akan menghilangkan bisnis yang selama ini dijalankan BTN Syariah. Namun, ia juga menekankan agar BSI memperhatikan keresahan-keresahan tersebut dan tetap mengakomodasi kepentingan UMKM dan perumahan rakyat ketika akuisisi rampung.
Dia memperkirakan posisi BSI ke depan sebagai bank syariah akan semakin kuat terutama setelah berstatus menjadi BUMN. Bank tersebut dinilai bakal bisa menyaingi bank-bank besar lainnya, tidak hanya swasta tetapi bisa menyaingi bank BUMN.
Dengan merger dengan BTN Syariah maka aset BSI akan semakin kuat sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air. Meski demikian, ia melihat bahwa BSI tidak akan monopoli karena bukan pemain tunggal bank syariah di Tanah Air.
"Lawannya ada Bank Muamalat, BJB Syariah dan lain-lain. Apalagi tahun 2023 ada kewajiban bank melakukan spion off unit usaha syariahnya sehingga saingannya akan bertambah dengan Permata Syariah, CIMB Niaga Syariah, dan yang lainnya," jelas Trioksa.
Baca Juga: BTN Yakin Prospek Bisnis Bancassurance Masih Sangat Besar di Tengah Digitalisasi
Sementara Nusron Wahid Mufti, anggota komisi VI DPR, mendesak Kementerian BUMN untuk segera mengumumkan jika memang BSI sudah berstatus sebagai perusahaan BUMN.
"Saya baca sekilas di berbagai pemberitaan bahwa BSI sudah resmi jadi BUMN. Kalau itu betul mohon segera diumumkan agar hati umat senang karena status bank syariah ini sudah naik," ujarnya, Selasa (7/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News