kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BSI Didorong Akuisisi BTN Syariah, Ini Dampak Positifnya


Selasa, 07 Juni 2022 / 18:40 WIB
BSI Didorong Akuisisi BTN Syariah, Ini Dampak Positifnya
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi pada kantor cabang BSI ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik negara (BUMN) tengah mengarahkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk mencaplok BTN Syariah guna memperkuat kapasitas bank berkode saham BRIS tersebut. Pemerintah memang berencana mendorong BSI menjadi BUMN melalui penyertaan modal negara lewat saham  seri A Dwiwarna.

Meskipun detail rencana tersebut belum jelas, namun sudah mendapatkan penolakan dari berbagai pihak. Merger itu dikhawatirkan mengancam program BTN Syariah yang selama ini fokus memberdayakan pengusaha UMKM dan melakukan pembiayaan perumahan rakyat karena BSI tidak fokus di segmen tersebut.

Namun, banyak pihak juga yang menyambut rencana akuisisi itu karena dinilai akan semakin memperkuat posisi sebagai bank syariah. 

"Kalau BTN Syariah masuk ke BSI, menurut saya tujuannya Kementerian BUMN adalah untuk memperkuat perbankan syariah di Indonesia," kata Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan pada Kontan.co.id. Selasa (7/6). 

Baca Juga: BSI Akan Jadi Satu-satunya Bank BUMN Syariah, Menteri BUMN: Tak Akan Ada Monopoli

Menurutnya, kekhawatiran bahwa merger mengancam program BTN Syariah belum terbukti. Tidak ada kepastian kalau BSI akan menghilangkan bisnis yang selama ini dijalankan BTN Syariah. Namun, ia juga menekankan agar BSI memperhatikan keresahan-keresahan tersebut dan tetap mengakomodasi kepentingan UMKM dan perumahan rakyat ketika akuisisi rampung.

Dia memperkirakan posisi BSI ke depan sebagai bank syariah akan semakin kuat terutama setelah berstatus menjadi BUMN. Bank tersebut dinilai bakal bisa menyaingi bank-bank besar lainnya, tidak hanya swasta tetapi bisa menyaingi bank BUMN. 

Dengan merger dengan BTN Syariah maka aset BSI akan semakin kuat sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air. Meski demikian, ia melihat bahwa BSI tidak akan monopoli karena bukan pemain tunggal bank syariah di Tanah Air. 

"Lawannya ada Bank Muamalat, BJB Syariah dan lain-lain. Apalagi tahun 2023 ada kewajiban bank melakukan spion off unit usaha syariahnya sehingga saingannya akan bertambah dengan Permata Syariah,  CIMB Niaga Syariah, dan yang lainnya," jelas Trioksa. 

Baca Juga: BTN Yakin Prospek Bisnis Bancassurance Masih Sangat Besar di Tengah Digitalisasi

Sementara Nusron Wahid Mufti, anggota komisi VI DPR, mendesak Kementerian BUMN untuk segera mengumumkan jika memang BSI sudah berstatus sebagai perusahaan BUMN. 
"Saya baca sekilas di berbagai pemberitaan bahwa BSI sudah resmi jadi BUMN. Kalau itu betul mohon segera diumumkan agar hati umat senang karena status bank syariah ini sudah naik," ujarnya, Selasa (7/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×