Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimistis pembiayaan investasi masih akan bertumbuh positif di tengah tren penyaluran kredit investasi industri melambat.
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dipaparkan bahwa pertumbuhan kredit investasi pada Juni 2025 sebesar 12,53% year-on-year (YoY). Pertumbuhan ini menyusut dibandingkan pertumbuhan di bulan sebelumnya Mei yang 13,74% YoY.
Di tengah kondisi ini, BSI memaparkan bahwa kinerja pembiayaan investasi hingga Juni 2025 sesuai dengan rencana target bisnis perusahaan.
Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta menyampaikan bahwa penyaluran pembiayaan investasi BSI masih bertumbuh positif dengan kualitas yang terjaga.
"Secara keseluruhan kinerja BSI hingga Juni 2025 masih on track, sesuai dengan rencana dan target bisnis perseroan, baik untuk penghimpunan DPK maupun penyaluran pembiayaan, termasuk pembiayaan investasi," tutur Bob kepada Kontan, Senin (21/7).
Baca Juga: Semester 1 2025 KUR Cair Rp 131 T, Cek Syarat & Cara Pinjam KUR Syariah BSI Juli 2025
Meskipun penyaluran kredit investasi industri melesu di Juni 2025 ini, Bob melihat masih ada ruang untuk pertumbuhan permintaan pembiayaan investasi pada semester-II 2025 ini.
Hal ini seiring dengan langkah-langkah pemerintah dan otoritas fiskal maupun moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, penguatan sektor perbankan dan pembiayaan.
Apa lagi baru-baru ini BI memangkas suku bunga acuan BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%. Ini diharap bisa makin menggenjot penyaluran pembiayaan investasi pada paruh kedua tahun 2025.
"Penyaluran pembiayaan investasi masih bertumbuh positif dengan kualitas yang terjaga. BSI juga optimistis kondisi tersebut akan berlanjut pada semester II-2025," tambahnya.
Sebagaimana diketahui penyaluran kredit investasi adalah pemberian kredit atau pembiayaan kepada perusahaan atau individu untuk membiayai investasi dalam bentuk aset tetap, seperti pembelian mesin, peralatan, atau pembangunan fasilitas baru. Jika kredit investasi menurun, tandanya para pelaku usaha banyak yang sedang mengerem ekspansi bisnisnya.
Baca Juga: Dukung Koperasi Desa Merah Putih, BSI Siapkan Pendampingan
Selanjutnya: Fakta-Fakta Mengenai Jet Tempur F-7 Buatan China yang Jatuh di Sekolah Bangladesh
Menarik Dibaca: SOTF 2025, Harga Tiket Pesawat Garuda Jakarta - Jepang PP mulai Rp 5,6 Jutaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News