kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BSM incar pembiayaan pertanian Rp 50 miliar


Jumat, 27 Agustus 2010 / 07:20 WIB
BSM incar pembiayaan pertanian Rp 50 miliar


Reporter: Steffi Indrajana | Editor: Test Test

JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) ingin memperluas pembiayaan di segmen usaha mikro dan kecil (UMK). Mulai September mendatang, BSM akan menyalurkan pembiayaan ke sektor pertanian yang mencakup padi, jagung, tebu, sawit, dan coklat. Targetnya, hingga akhir tahun ini pembiayaan ke sektor pertanian bisa mencapai Rp 50 miliar.

Direktur BSM Hanawijaya mengatakan, sekitar 97% pelaku usaha di Indonesia adalah sektor mikro dan kecil. Meski potensinya besar, belum banyak bank yang menggarap pembiayaan ke sektor ini.

Rencananya, BSM akan memberikan pembiayaan dengan akad murabahah, nilainya mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 35 juta per petani. Pada tahap awal, pembiayaan di sektor pertanian ini akan disalurkan ke Sumatra dan Jawa. "Kalimantan dalam tahap perencanaan," ungkapnya.

Hingga Agustus ini, pembiayaan anak usaha Bank Mandiri tersebut ke sektor usaha mikro dan kecil sudah mencapai Rp 350 miliar. Sektor perdagangan masih mengambil bagian terbesar, yaitu 60% atau sekitar Rp 210 miliar. Sisanya, yakni 40% mengalir ke sektor industri dengan nilai sekitar Rp 140 miliar.

"Kami menargetkan, sampai akhir tahun 2010 pembiayaan sektor mikro dan kecil bisa mencapai Rp 500 miliar," jelas Hanawijaya. BSM juga ingin menyeimbangkan porsi pembiayaan di sektor perdagangan dan industri, sehingga komposisinya menjadi 50:50.

Saat ini kontribusi pembiayaan sektor UMK terhadap total pembiayaan BSM masih mini. Tahun ini, manajemen BSM menargetkan pembiayaan sektor mikro dan kecil ini akan menyumbang 3% dari total pembiayaan BSM. "Kami berharap, tahun 2012, kontribusi pembiayaan UMK kepada total pembiayaan menjadi 10%," kata Hanawijaya.

Sedangkan untuk sektor Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga Agustus ini, BSM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 190 miliar. Hingga akhir tahun ini, BSM berharap bisa mengucurkan KUR hingga sekitar Rp 400 miliar. "Angkanya memang masih jauh dan sedikit susah untuk mencapainya, tapi kami optimistis bisa tercapai," harap Hanawijaya.

BSM menyiapkan dua strategi untuk menyalurkan KUR. Pertama, mengincar beberapa klaster pertanian. Kedua, melakukan linkage dengan Baitul Mal wa Tamwil (BMT). "Kerjasamanya sudah tahap akhir, tinggal MOU saja," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×