Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tahun ini sebesar 11% - 12% secara year on year (yoy) dibanding tahun lalu. BSM akan lebih memperbesar porsi dana murah giro dan tabungan atau current account saving account (CASA) untuk tahun ini.
Menurut Agus Dwi Handaya, Direktur Keuangan BSM, BSM tetap akan berupaya meningkatkan pertumbuhan DPK agar memiliki likuiditas yang cukup dalam menyalurkan pembiayaan. "Selain itu, BSM juga memanfaatkan instrumen pasar modal sebagai alternatif sumber pendanaan," kata Agus, Senin (2/3).
Untuk tahun ini, BSM menargetkan pertumbuhan DPK sebesar 11% - 12% secara yoy. Sementara, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), DPK BSM mencapai Rp 57,57 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,33% (yoy) dibanding akhir 2013 yang mencapai Rp 54,14 triliun.
Dari jumlah DPK BSM tahun lalu, sebanyak Rp 31,93 triliun adalah deposito mudharabah alias dana mahal. Dengan demikian, dana mahal mendominasi DPK BSM sebesar 55,46% pada tahun lalu.
Menurut Ivan Baruna, Group Head Consumer Deposit's Group BSM, pada dasarnya nasabah CASA BSM terdiri dari berbagai nasabah. Oleh sebab itu, marketing BSM di lapangan tidak menyasar semua orang, melainkan fokus pada segmen yang telah ditetapkan sebagai target sebelumnya. "Setiap daerah berbeda-beda," kata Ivan.
Ivan mencontohkan, untuk nasabah prioritas, BSM membidik kalangan pengusaha atau pemilik bisnis. Sementara untuk non nasabah prioritas, BSM membidik kalangan ibu rumah tangga serta para pegawai perusahaan. "Nah untuk segmen masyarakat menengah bawah, mungkin pendekatan yang tepat untuk menghimpun tabungan adalah melalui peningkatan kredit mikro," ujar Ivan.
Ivan mengakui secara umum, penetrasi CASA perbankan syariah belum maksimal. Ini bisa disebabkan faktor eksternal kesadaran masyarakat untuk mengakses jasa keuangan syariah. Dari faktor internal, kemampuan penetrasi keuangan membutuhkan infrastruktur, pegawai, dan jaringan yang kuat. Padahal kemampuan perbankan syariah masih terbatas. "Jadi pintu masuk yang tepat untuk menggenjot tabungan adalah melalui peningkatan pembiayaan mikro," pungkas Ivan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News