kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BSM targetkan pertumbuhan DPK naik 12% tahun ini


Senin, 02 Maret 2015 / 19:06 WIB
BSM targetkan pertumbuhan DPK naik 12% tahun ini
ILUSTRASI. Gula merah


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tahun ini sebesar 11% - 12% secara year on year (yoy) dibanding tahun lalu. BSM akan lebih memperbesar porsi dana murah giro dan tabungan atau current account saving account (CASA) untuk tahun ini.

Menurut Agus Dwi Handaya, Direktur Keuangan BSM, BSM tetap akan berupaya meningkatkan pertumbuhan DPK agar memiliki likuiditas yang cukup dalam menyalurkan pembiayaan. "Selain itu, BSM juga memanfaatkan instrumen pasar modal sebagai alternatif sumber pendanaan," kata Agus, Senin (2/3).

Untuk tahun ini, BSM menargetkan pertumbuhan DPK sebesar 11% - 12% secara yoy. Sementara, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), DPK BSM mencapai Rp 57,57 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,33% (yoy) dibanding akhir 2013 yang mencapai Rp 54,14 triliun.

Dari jumlah DPK BSM tahun lalu, sebanyak Rp 31,93 triliun adalah deposito mudharabah alias dana mahal. Dengan demikian, dana mahal mendominasi DPK BSM sebesar 55,46% pada tahun lalu.

Menurut Ivan Baruna, Group Head Consumer Deposit's Group BSM, pada dasarnya nasabah CASA BSM terdiri dari berbagai nasabah. Oleh sebab itu, marketing BSM di lapangan tidak menyasar semua orang, melainkan fokus pada segmen yang telah ditetapkan sebagai target sebelumnya. "Setiap daerah berbeda-beda," kata Ivan.

Ivan mencontohkan, untuk nasabah prioritas, BSM membidik kalangan pengusaha atau pemilik bisnis. Sementara untuk non nasabah prioritas, BSM membidik kalangan ibu rumah tangga serta para pegawai perusahaan. "Nah untuk segmen masyarakat menengah bawah, mungkin pendekatan yang tepat untuk menghimpun tabungan adalah melalui peningkatan kredit mikro," ujar Ivan.

Ivan mengakui secara umum, penetrasi CASA perbankan syariah belum maksimal. Ini bisa disebabkan faktor eksternal kesadaran masyarakat untuk mengakses jasa keuangan syariah. Dari faktor internal, kemampuan penetrasi keuangan membutuhkan infrastruktur, pegawai, dan jaringan yang kuat. Padahal kemampuan perbankan syariah masih terbatas. "Jadi pintu masuk yang tepat untuk menggenjot tabungan adalah melalui peningkatan pembiayaan mikro," pungkas Ivan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×