kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BTN akan jadi motor bisnis perumahan Mandiri


Senin, 21 April 2014 / 22:14 WIB
BTN akan jadi motor bisnis perumahan Mandiri
ILUSTRASI. Film My Name Is Vendetta, salah satu film kriminal thriller terbaru dari Netflix yang akan dijadwalkan tayang pada minggu ini.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bersatunya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), dan PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) dinilai dapat meningkatkan posisi tawar perbankan Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 mendatang. Selain itu, Mandiri akan memiliki motor kuat di semua lini bisnis, termasuk sektor perumahan.

Pengamat perbankan, Mochammad Doddy Ariefianto, mengutarakan hal tersebut terkait rencana pemerintah mengakuisisi BTN melalui Mandiri, Senin (21/4) seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, Indonesia belum memiliki bank yang kuat dengan performa meyakinkan setara dengan bank-bank di negara Asia Tenggara lainnya, katakanlah Maybank (Malaysia), dan DBS (Singapura).

"Saya pikir selama ini kekhawatiran yang timbul atas rencana akuisisi tersebut tidak perlu ada, meski bisa dipahami. Karena semangatnya kan Indonesia jadi punya daya saing tinggi di sektor perbankan dan lebih siap menghadapi pasar bebas ASEAN," ujar Doddy.

Nah, lanjut Doddy, BTN yang sangat kuat di niche market perumahan selama bertahun-tahun dengan kompetensi yang tidak bisa dikejar bank lainnya, termasuk Mandiri, jika disatukan akan lebih bertaji.

Sepanjang 2013 lalu, BTN berhasil menunjukkan kinerja positif. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 14,53 persen pada kuartal keempat. Laba tercatat naik hingga Rp 1,56 trillun dibandingkan dengan perolehan laba tahun 2012 sebesar Rp1,36 trilliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 19,24 persen menjadi Rp 96,21 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 80,68 trilliun. Sementara Non Performing Loan (NPL) Net turun 3,04 persen ketimbang 2012 yang berada pada pada kisaran 3,12 persen.

Di sisi lain, Mandiri merupakan ujung tombak pemerintah. Mereka perlu modal dan motor-motor yang mengakar di dalam negeri.

"Karena itu, opsi menjadikan BTN sebagai salah satu unit usaha Mandiri lebih masuk akal, ketimbang merger. BTN akan menjadi motor Mandiri di sektor perumahan. Jadi, menjadi penunjang bisnis Mandiri dan dari perhitungan bisnis pula, langkah konsolidasi ini perlu untuk memperkuat aset dan posisi tawar Mandiri," imbuh Doddy. (Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×