Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk atau BTN mematok pertumbuhan rata-rata kinerja sebesar 20% hingga 23% di tahun 2018 mendatang. Direktur Utama BTN Maryono menyebut, untuk pertumbuhan kredit pihaknya memprediksi mampu meningkatkan hingga ke level 20%.
Adapun, dana pihak ketiga (DPK) dipatok tumbuh sebesar 23% secara tahunan atau year on year (yoy) di tahun depan. Salah satu yang menjadi penggerak pertumbuhan kredit, antara lain berasal dari kredit pemilikan rumah (KPR) baik yang subsidi maupun non-subsidi.
"Kami memang berencana meningkatkan realisasi KPR non subsidi di tahun depan, hanya saja untuk harga rumah yang murah tapi unitnya banyak," kata Maryono saat ditemui di Jakarta, Senin (19/12).
Adapun, porsi antara KPR subsidi dan non subsidi disebut Maryono masih akan berada di level yang sama yakni 60% KPR subsidi dan 40% non subsidi. Lebih lanjut, bank bersandi saham BBTN ini mengatakan tahun 2018 pihaknya bakal lebih getol menggenjot KPR segmen mikro dengan harga rumah di bawah Rp 100 juta.
Khusus untuk KPR bersubsidi, Maryono menargetkan pihaknya mampu mencatatkan pertumbuhan selevel dengan tahun ini yakni di kisaran 35% yoy.
Adapun, dari sisi aset perseroan BTN menargetkan tahun depan dapat tumbuh hingga mencapai Rp 300 triliun atau mengalami kenaikan di level 20% hingga 30% secara yoy.
Sementara untuk prospek pertumbuhan laba, bank yang fokus ke kredit perumahan ini menyebut masih memasang target sama dengan tahun ini yakni di kisaran 15% untuk tahun depan. Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan BTN, hingga Oktober 2017, BTN telah menyalurkan kredit hingga Rp 171,40 triliun, tumbuh 20,96% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 141,69 triliun.
Adapun, dari segi DPK per Oktober 2017 tercatat tumbuh 15% yoy dari Rp 137,32 triliun di tahun 2016 menjadi Rp 157,1 triliun. Aset perseroan juga mengalami peningkatan signifikan yakni naik menjadi Rp 236,29 triliun atau tumbuh 19,5% yoy.
Selain itu, laba bersih perseroan per Oktober 2017 tercatat sebesar Rp 2,16 triliun atau naik 17,5% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 1,84 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News