Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suku bunga deposito hingga kuartal III 2017 ini cenderung menurun. Itu semua mengacu kepada penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI). Selain itu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga baru saja menurunkan suku bunga penjaminan sebesar 25 basis poin (bps). Besar kemungkinan para deposan untuk memindahkan dana mereka ke instrumen investasi yang memiliki imbal hasil lebih tinggi.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melihat positif dari tren yang ada saat ini. Menurut Direktur BTN, Budi Satria, sampai akhir September tahun ini pertumbuhan deposito BTN masih cukup baik. Deposito tumbuh 8% secara year to date dari Rp 79,52 triliun pada akhir 2016 menjadi Rp 86,37 triliun di akhir September 2017.
“Kami masih optimis target pertumbuhan deposito akhir tahun sebesar 20% hingga 25% masih akan dicapai dengan strategi pemasaran yang lebih agresif,” ujar Budi kepada Kontan.co.id, Senin (6/11).
Budi menjelaskan, apabila dibandingkan dengan dana pihak ketiga lainnya seperti dana tabungan dan giro, pertumbuhan deposito BTN tercatat lebih rendah dari itu. Selain itu di satu sisi ada pengaruh dari terus turunnya suku bunga deposito yang mungkin membuat deposan mengalihkan dananya ke investasi yang lebih menguntungkan dibandingkan deposito.
Tetapi menurutnya, penurunan pertumbuhan deposito di BTN juga dipengaruhi oleh strategi BTN untuk menurunkan cost of fund dengan menggenjot pertumbuhan dana murah (CASA) serta mengurangi concentration risk.
Budi juga menuturkan sampai saat ini pihaknya belum ada kemungkinan untuk menaikan suku bunga deposito hingga akhir tahun demi menyerap deposito lebih baik. “Semuanya dinamis, kami selalu menyesuaikan dengan perkembangan pasar,” tutur Budi.
Sebagai informasi, tercatat pertumbuhan giro pada akhir September 2017 tumbuh sebesar 16,65% year on year dan pertumbuhan tabungan mencapai 28,83% year on year.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News