Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (BTN) memperluas implementasi sistem electronic retribution atau e-retribusi di pasar-pasar Surakarta, Solo. Kali ini, BTN menerapkan e-retribusi di Pasar Klewer, setelah sebelumnya sukses dilaksanakan di Pasar Gede.
Langkah ini menindaklanjuti Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Pemerintah Kota Surakarta pada 1 Oktober 2016 dalam penerapan sistem penarikan retribusi secara elektronik atau e-retribusi.
Dengan mengganti sistem penarikan retribusi dari cara manual oleh petugas pasar ke para pedagang menjadi sistem elektronik melalui media kartu dapat membantu Pemkot Surakarta mengelola pendapatan daerahnya secara lebih efisien, dan akuntabel.
“Sistem e-retribusi mengurangi potensi fraud, aman, cepat, mudah karena pedagang cukup melakukan tapping pada mesin reader di pasar,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono, Jumat (21/4).
Peluncuran e-retribusi hasil kerja sama BTN dan Pemkot Solo dihadiri Presiden Joko Widodo dan Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di sela-sela seremoni peresmian wajah baru Pasar Klewer yang pernah terbakar pada 2014 silam.
Pasar Klewer merupakan pasar ketiga yang menerapkan sistem e-retribusi bersama BTN di Surakarta. Dua pasar sebelumnya adalah Pasar Gede, dan Pasar Ngudi Rejeki Gilingan, dengan jumlah pedagang masing masing 760 pedagang dan 236 pedagang, sebagian besar telah menerapkan e-retribusi.
Maryono bilang, bagi BTN sistem e-retribusi dapat membuka akses pedagang terhadap layanan perbankan lainnya, mulai dari transaksi perbankan, maupun pembiayaan. Dengan membuka layanan e-retribusi, jumlah nasabah BTN, dana pihak ketiga dan juga pengucuran kredit akan meningkat. “Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk memperluas inklusi keuangan,” tambahnya.
Lanjutnya, pendekatan dengan para pedagang pasar lewat sistem e-retribusi, akan memudahkan BTN memasarkan produk pembiayaan yang sesuai dengan kemampuan pedagang. Salah satunya KPR BTN Mikro. Produk yang baru dirilis Februari lalu menawarkan plafon pinjaman sebesar Rp 75 juta dengan tenor 10 tahun dan cicilan yang disesuaikan dengan kemampuan nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News