Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimistis kinerjanya tetap solid hingga penghujung tahun. Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan laba perusahaan akan meningkat seiring kenaikan penyaluran kredit di sepanjang 2022.
“Target penyaluran kredit BTN tumbuh 9% di 2022, maka laba bisa tumbuh di atas itu. Bila ada perbaikan biaya dana dan perbaikan kualitas kredit, maka labanya bisa lebih tinggi ya. Target kredit belum direvisi,” papar Haru di Jakarta, Senin (29/8).
Asal tahu saja, laba bersih BTN pada laporan keuangan unaudited mencapai Rp 1,46 triliun per Juni 2022. Naik 58,7% secara tahunan dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 920 miliar.
Baca Juga: BTN Bakal Rights Issue pada November, Bidik Dana Segar Rp 4,13 Triliun
Kredit dan pembiayaan BTN berhasil naik 7,7% dalam setahun dari Rp 265,9 triliun menjadi Rp 286,15 triliun di Juni 2022. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 2,99% secara tahunan dari Rp 298,28 triliun menjadi Rp 307,31 triliun di paruh pertama 2022.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Rionald Silaban menyatakan net interest margin (NIM) BTN meningkat menjadi 4,50%. Sedangkan efisiensi tergambar dari penurunan biaya operasional terhadap beban operasional (BOPO) BTN menjadi 85,69% di paruh pertama 2022.
“Kualitas kredit juga mengalami perbaikan non performing loan (NPL) di level 3,54% dan Coverage 148,20%,” paparnya, Senin (29/8).
Namun menurutnya, BTN masih perlu memperbaiki sisi permodalan. Tujuannya, agar BTN bisa meningkatkan daya saing dan memiliki biaya dana atau cost of fund (COF) yang baik.
Asal tahu saja, permodalan BTN akan semakin kuat, bila rencana rights issue bisa berjalan dengan lancar. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mengalirkan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2,48 triliun pada aksi korporasi ini. Sedangkan publik sebanyak Rp 1,65 triliun.
Rionald menyatakan pada saat ini, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) CAR tier 1-BTN hanya berada di level 12,6% pada kuartal kedua 2022. Padahal rata-rata bank lain sudah berada di atas 20%. Dalam memenuhi kebutuhan modalnya, BTN menggunakan utang dengan biaya yang tinggi sehingga CAR tier-2 mencapai 4,6%, sedangkan rata-rata bank lain kecil dari 2%.
Baca Juga: Laba Bersih Bank BTN (BBTN) Unaudited Capai Rp 1,46 Triliun per Juni 2022
“Terdapat potensi penurunan CAR akibat meningkatnya ATMR kredit BTN sebesar Rp 58 triliun menjadi Rp 168 triliun atau setara penurunan sebesar 4,7% menjadi 12,6%,” jelasnya.
Ia menyatakan rights issue ini akan memperkuat CAR tier-1 BTN sehingga total CAR di 2025 dapat terjaga di atas 15,4% untuk menjalankan fungsi BTN sebagai bank penyalur KPR subsidi pemerintah. Lalu, akan memperkuat penyaluran KPR BTN dengan target 1,32 juta unit rumah selama 2022 sampai 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News