Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga 2020, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk ekspansi anorganik. Dana ini, akan digunakan perseroan mulai dari mengakusisi perusahaan aset manajemen, perusahaan modal ventura (PMV), hingga persiapan pelepasan Unit Usaha Syariah (UUS).
Akuisisi perusahaan aset manajemen telah dimulai BTN sejak Mei 2019 lalu, dimana BTN membeli 30.000 saham atau setara 30% kepemilikan PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNM-IM) senilai Rp 114,9 miliar.
Hingga akhir tahun, BTN akan menambah kepemilikannya hingga 60%. Tahun depan, BTN akan kembali menambah kepemilikan sahamnya di PNM-IM hingga 85%.
“Sedangkan akuisisi PMV untuk menampung transaksi Finarya (LinkAJa). Kami punya tenggat untuk setor modal sampai Oktober 2019, sebelum Oktober kami harapkan sudah beres, namun tergantung izinnya juga diberikan,” kata Plt. Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Nixon Napitupulu di Jakarta, Jumat (26/7).
Meski tak menyebut detil dana yang disiapkan, kepada Kontan.co.id Nixon sebelumnya mengaku modal ventura yang hendak diakuisisi berukuran kecil, dan memiliki aset Rp 5 miliar.
Sedangkan dalam kesempatan yang sama Direktur Utama BTN Maryono bilang modal ventura yang akan diakuisisi merupakan entitas anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Selain mengakuisisi, kesiapan dana tersebut menurut Nixon akan digunakan untuk modal pelepasan UUS BTN: BTN Syariah. Sebelumnya santer beredar, bahwa BTN hendak mengakuisisi PT Bank Syariah Bukopin untuk dimerger dengan BTN Syariah. Namun rencana ini sudah dibantah Maryono.
“Kami masih mencari cara yang tepat untuk spin off UUS. Apakah bisa spin off murni, atau mencari mitra masih dikaji. Mencari mitra juga tidak mudah, memang banyak yang berminat, tapi kami juga belum tentu mau. Target spin off bisa rampung tahun depan,” lanjut Nixon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News