Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan pendanaan di luar dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 17 triliun. Hal ini bertujuan untuk menjaga likuiditas di angka 100%.
Bank berkode emiten BBTN ini akan menjaga porsi pendanaan non DPK akan sebesar 15% dari total DPK. Menurut Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury, salah satu opsi pendanaan di luar DPK adalah pinjaman bilateral dari bank lain.
“Ada beberapa keuntungan jika mengambil pinjaman bilateral dari bank lain diantaranya bunganya yang lebih murah yaitu sebesar 7%,” ujar Iman, Senin sore (13/2).
Beberapa pinjaman yang akan dilakukan BTN pada tahun ini antara lain dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar Rp 2 triliun dan mengambil pinjaman ICBC sebesar Rp 1 triliun.
Iman mengatakan, pinjaman bilateral ini dilakukan untuk menambah likuiditas bank. Selain itu, pendanaan di luar DPK bertujuan untuk mengimbangi target pertumbuhan kredit pada tahun ini sebesar 20%.
Selain pinjaman bilateral, BTN juga akan menerbitkan negotiable certificate deposite (NCD), obligasi dan sekuritisasi. Untuk obligasi, BTN memproyeksi pada tahun ini akan menerbitkan sebesar Rp 5 trliun dan untuk sekuritisasi sebesar Rp 1 triliun.
Terkait dengan porsi pinjaman bilateral, NCD, obligasi dan sekuritisasi yang akan dilakukan BTN, Iman belum mau merinci. Sebab, BTN masih akan melihat kebutuhan pendanaan nantinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News