Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah di tahun 2017. Direktur BTN Nixon Napitupulu menyebut, posisi non performing loan (NPL) berada di level 2,6% di 2017, membaik dari posisi tahun 2016 yang di level 2,84%.
Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi NPL antara lain dengan melakukan penagihan kredit serta penjualan beberapa aset bermasalah.
Adapun, total recovery rate BTN saat ini sudah berada di level 20% sampai 23%.
Direktur Strategy, Risk and Compliance BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan, beberapa upaya lain yang dilakukan antara lain dengan menurunkan outstanding kolektibilitas 2 sehingga potensi outstanding NPL tak membengkak.
"Target NPL kami tahun 2018 adalah 2,3%. Upaya ini dilakukan agar recovery rate tahun 2018 menjadi di atas 50%," ungkap Mahelan kepada Kontan.co.id, Selasa (6/2).
Sementara itu, upaya penurunan NPL bank bersandi saham BBTN ini juga dilakukan melalui asset management unit (AMU) yang bertugas untuk mengurus aset bermasalah.
Menurutnya, selama tiga tahun terakhir BTN sudah dapat menjual lebih dari Rp 600 miliar lewat pemanfaatan AMU tersebut. "Di tahun 2017 saja AMU kurang lebih sudah menjual mendekati Rp 200 miliar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News