Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT Buana Finance memutuskan lebih fokus untuk menggeber pembiayaan di segmen konsumer mulai tahun 2017. Direktur Buana Finance, Antony Muljanto mengakui bisnis di lini sewa guna usaha masih dibayangi tanda tanya di tahun ini. Terutama dari pasar alat berat yang belum terlalu prospektif mengikuti faktor harga komoditas.
Sementara di sisi lain, pasar otomotif kondisinya terbilang lebih baik. Terlebih di pasar mobil bekas yang jadi andalan Buana Finance di segmen pembiayaan konsumer, prospeknya masih lebih baik.
Makanya, Buana Finance pun memilih untuk lebih memaksimalkan potensi yang besar di sektor mobil bekas. Tak tanggung-tanggung, kontribusi pembiayan di segmen konsumer pun ditargetkan bisa berbalik jadi mendominasi portofolio perusahaan ini.
Sepanjang 2017 ini, Buana Finance memasang target booking sebesar Rp 5 triliun. Jumlah ini naik nyaris 100% dari capaian di tahun kemarin yang sebesar Rp 2,6 triliun. "Dari target pembiayaan tahun ini, sebesar Rp 4 triliun kami harapkan dari segmen konsumer," katanya beberapa waktu lalu.
Padahal di tahun lalu kontribusi dari segmen sewa guna usaha masih sedikit di atas pembiayaan konsumer. Yakni Rp 1,33 triliun berbanding Rp 1,22 triliun.
Strategi untuk fokus ke segmen konsumer juga sudah terlihat hasilnya di awal tahun ini. Sampai kuartal I 2017 kontribusi pembiayaan di segmen tersebut sudah mencapai Rp 625,5 miliar alias setara 66% dari total booking per Maret 2017 yang sebesar Rp 956,8 miliar. Dus, pembiayaan selama tiga bulan pertama tahun ini pun ikut melompat 179,2% secara year on year.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News