Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) gencar mencari pendanaan baru mulai dari penjualan Jiwasraya Putra, aset mall Cilandak Town Square (Citos) dan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Namun sumber pendanaan baru itu bukan untuk bayar klaim ke nasabah. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan, seluruh dana akan digunakan untuk restrukturisasi atau penyehatan perusahaan. "Kami melakukan restructuring secara besar-besaran atau rencana penyehatan yang di-endorse ke semua pihak," kata Hexana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (6/7).
Baca Juga: Tanggapi soal pengembalian pengawasan bank ke BI, pengusaha kritik keras kinerja OJK
Untuk saat ini, progres restrukturisasi masih tunggu persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Keuangan (Menkeu) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurutnya, proses restrukturisasi dilakukan secara menyeluruh mulai dari sisi bisnis, produk, portofolio hingga tata kelola perusahaan. Setelah perusahaan sehat, Jiwasraya bisa kantongi pemasukan baru untuk bayar klaim.
"Pembayaran menggunakan restructuring itu better of dari pembayaran cicilan kemarin," ungkapnya.
Namun Hexana belum mau mengungkapkan, nasabah mana yang klaimnya akan dibayar lebih dulu. Yang jelas, fokus Jiwasraya adalah menyelamatkan polis nasabah lebih dulu. "Kami restrukturisasi untuk memberikan solusi penyelamatan polis. Karena produk asuransi berbeda deposito dari bank," tambahnya.
Baca Juga: Taspen Life rogoh Rp 2,6 triliun untuk akuisisi 70% saham Jiwasraya Putra
Sementara itu, untuk proses penjualan mall Citos sudah sampai ke Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Sebelumnya, Jiwasraya telah dapat uang muka Rp 1,4 triliun dari penjualan Citos ke BUMN Karya pada 2018.
Adapun nilai aset Jiwasraya tinggal 17 triliun per Mei 2020. Nilai itu dari aset investasi keuangan Rp 10 triliun dan properti Rp 7 triliun.
Namun jumlah itu tidak sebanding dengan hutang klaim saving plan jatuh tempo Rp 16,7 triliun. Sedangkan liabilitas atau manfaat polis masa depan menyentuh Rp 53 triliun.
Baca Juga: Sun Life luncurkan asuransi keluarga 1 polis untuk lindungi 4 orang
"Jiwasraya itu portofolio terbesar adalah selain saving plan sebagai hutang juga manfaat pensiun jangka panjang, sementara proteksi kecil. Nilai Rp 16,7 triliun itu tunggakan saving plan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News