kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.547.000   -20.000   -1,28%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Bukan Unitlink, Produk Ini yang Berpotensi Sumbang Premi Asuransi Terbesar di 2025


Jumat, 01 November 2024 / 22:26 WIB
Bukan Unitlink, Produk Ini yang Berpotensi Sumbang Premi Asuransi Terbesar di 2025
ILUSTRASI. Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unitlink diprediksi bukan menjadi penyumbang asuransi terbesar pada tahun depan.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unitlink diprediksi bukan menjadi penyumbang asuransi terbesar pada tahun depan.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, hal tersebut diperkirakan terjadi sebagaimana peta jalan penguatan industri perasuransian 2023-2027 yang telah disusun.

“Lini usaha yang berkembang di 2025 tentunya ada pergeseran, untuk asuransi jiwa itu terjadi pergeseran, di mana produk unitlink nantinya diprediksi bukan menjadi penyumbang terbesar, dia bergeser ke urutan kedua,” kata Ogi dalam konferensi pers RDK OJK, Jumat (1/11). 

Ogi mengatakan, pada tahun mendatang, produk asuransi konvensional berbentuk endowment atau polis dwiguna diperkirakan akan menjadi penyumbang premi asuransi terbesar.

Baca Juga: Naik 2,46%, Aset Industri Asuransi Capai Rp 1.142 Triliun per September 2024

Selain itu, Ogi mengatakan bahwa asuransi kesehatan diprediksi akan mengalami perbaikan di tahun 2025, setelah mengalami koreksi. Kemudian, untuk asuransi umum segmen harta-benda juga diperkirakan akan tetap menjadi kontributor yang menyumbangkan besaran cukup besar.

“Dan untuk kendaraan juga jadi bagian terbesar, sementara asuransi kredit setelah ada perbaikan, bergeser ke kontribusi di bawahnya,” imbuhnya. 

Pada kesempatan yang sama, Ogi menyebutkan bahwa total aset industri asuransi mencapai Rp 1.42,5 triliun. Angka tersebut naik 2,46% secara tahunan atau year on year (YoY). Sedangkan untuk aset sektor asuransi komersial tumbuh menjadi Rp 922,48 triliun atau tumbuh 3,81% YoY.

Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Tumbuh 5,77% Jadi Rp 245,42 Triliun pada September 2024

Sementara premi asuransi, secara umum tercatat sebesar Rp 245,42 triliun. Angka tersebut tumbuh 5,77% YoY, yang terdiri dari premi asuransi jiwa yang naik 2,73% YoY dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 9,78% YoY.

“Adapun kinerja tersebut didukung oleh permodalan yang solid dan secara agregat industri asuransi jiwa dan asuransi umum melaporkan risk base capital masing-masing sebesar 458,31% dan 329,89%. Masih berada di atas threshold sebesar 120%,” tandasnya. 

Selanjutnya: Impack Pratama Raup Pendapatan Rp 2,4 Triliun hingga September 2024

Menarik Dibaca: Kong-Rey Menjauh, Cuaca Terik di Indonesia Berangsur Mereda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×