Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Bank Bukopin Tbk menerbitkan saham baru melalui rights issue tinggal satu bulan lagi menuju Juni 2018.
Rencananya, bank berkode saham BBKP ini akan melepas 30% saham baru dari 9 miliar saham beredar dengan targer dana sebesar Rp 2 triliun.
Tak hanya pemegang saham eksisting, Bukopin mengaku ada pembeli siaga alias standby buyer saham barunya, yakni Kookmin Bank asal Korea Selatan dan CVC Capital Partners. Keduanya sudah melakukan premilinary due dilligence atas aksi korporasi ini.
Di Korea Selatan, Kookmin Bank menjadi salah satu bank terbesar dengan aset di atas Rp 5.000 triliun. Adapun CVC Capital adalah private equity dengan keloan aset lebih dari US$ 52 miliar.
Selain dua investor ini, dikabarkan Bank BUMN juga ikut tertarik. Salah satu bank BUMN yang dikabarkan tertarik adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI bilang terkait rencana rights issue ini, bank sedang melakukan pendalaman.
"Kami dengar ada restatement laporan keuangan Bank Bukopin 2016, maka (pendalaman kami) akan perlu waktu lagi," kata Baiquni ketika ditemui setelah acara hari pendidikan nasional Rabu (2/5).
Bank Bukopin sebelumnya mengatakan salah satu bank BUMN tertarik untuk masuk sebagai standby buyer. Terkait ini Baiquni bilang belum tau pasti siapa bank BUMN yang dimaksud.
Namun, BNI menurut Baiquni sedang melakukan pendalaman terkait rencana Bank Bukopin melakukan rights isue ini. Sehingga bisa dibilang masih belum resmi akan masuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News